Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta sosialisasi tentang keluarga Berencana atau KB perlu melibatkan tokoh masyarakat. Hal itu agar masyarakat memiliki pemahaman yang memadai terkait KB.
Ganjar menilai sebagian masyarakat masih belum memahami manfaat program KB secara detail. Akibatnya, masih ada kekhawatiran masyarakat soal risiko menjadi akseptor KB.
"Penjelasan lebih detail sosialisasi tentang KB perlu melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama sampai lembaga adat jika ada di daerah setempat. Itu untuk menjelaskan dengan baik, dengan rasionalitas yang bagus kepada masyarakat. Ada yang bilang mau KB, tapi takut tidak haid. Takut gemuk sehingga edukasi sangat penting untuk disampaikan," kata Ganjar di Semarang, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (30/6/2020).
Satu Keluarga di Bantul Positif Covid-19! Total 8 Orang, Ada Bayi 15 Bulan
Tak hanya itu, Ganjar meminta dalam sosialisasi KB, pelayanan kepada para akseptor disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dengan demikian, masyarakat bisa ikut KB tanpa khawatir tertular.
"Tidak usah takut. Prosedurnya tetap sama, asalkan protokol kesehatan diperketat," ujar dia.
Menurut Ganjar, masyarakat masih khawatir datang ke tempat pelayanan kesehatan karena pandemi Covid-19. Ia meminta supaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dilakukan terus secara masif.
"Yang mengelola juga jangan ceroboh, harus punya disiplin tinggi," pesan Ganjar.
Petugas Satpam Asal Tulung Klaten Positif Covid-19, 11 Warga Jalani Rapid Test