Jateng
Rabu, 26 September 2018 - 21:50 WIB

Ganjar Pranowo Belum Jadi Jurkam Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><b>Semarangpos.com, </b><b>MAGEL</b><b>ANG &mdash;</b> Politikus PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum mendapatkan surat keputusan untuk menjadi juru kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo dan Ma`ruf Amin.</p><p>"Sampai hari ini saya belum mendapatkan SK untuk menjadi jurkam, jadi saya menunggu saja," katanya di Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/9/2018). Ia menyampaikan hal tersebut seusai menjadi pembicara dalam <i>S</i><i>eminar Pengembangan Infrastruktur Transportasi sebagai Faktor Pendukung Pembangunan Nasional</i> yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Tidar Magelang.</p><p>Ia menyatakan kalau nanti ditunjuk sebagai jurkam tentu harus siap. "Cuti untuk kampanye saya kira mesti diatur. Sepertinya kampanye terbuka sudah tidak terlalu musim sekarang sehingga kami akan mengatur sendiri pada kebutuhan-kebutuhan yang memang kami diperlukan untuk hadir, kalau tidak kami kerja terus saja," katanya.</p><p>Untuk menggalang dukungan, pihaknya lebih banyak mengandalkan <i>follower</i><i>s-</i>nya. "<i>Supporter</i> saya yang [saat pilkada] kemarin sudah ada, mereka sudah menanyakan meminta untuk diajak lagi, kapan bergeraknya, beberapa sudah menghubungi saya, sudah ada 20-an yang mau minta segera deklarasi dan saya bilang kalau deklarasi langsung saja tidak usah dengan saya," katanya.</p><p>Ia mengatakan mereka adalah kelompok-kelompok yang bersama dirinya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng sebagai bagian dari rangkaiam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018.</p><p>Ia menyampaikan kalau ada bupati atau wali kota yang diminta jadi jurkam silahkan saja, tinggal cuti dan mengurus izin. "Kalau bupati/wali kota mengurus izin ke saya selaku gubernur dan kalau saya ke Mendagri," katanya.</p><p>Menyinggung netralitas aparatur sipil negara (ASN), dia mengatakan, mereka punya hak pilih tetapi tidak boleh proaktif. Ikut kampanye boleh tetapi hanya pasif. datang saja dan tidak boleh mengajak teman. "Kalau lewat media sosial tentu ada aturannya seperti kemarin harus didaftarkan, kalau melanggar tentu akan kena semprit," katanya.</p><p><strong><i><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</i></strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif