Jateng
Senin, 31 Mei 2021 - 19:45 WIB

Ganjar Sebut BOR di Kudus Masih Tinggi, Tapi Sudah Tertangani

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebut tingkat keterisian tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Kudus masih tergolong tinggi.

Kendati demikian, saat ini penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kudus sudah cukup tertangani dengan baik.

Advertisement

“Kudus sudah mulai manageable, meski pun BOR -nya tinggi banget. Maka kita menyiapkan skenario agar bisa melakukan persiapan atau respons yang lebih matang,” kata Ganjar di kantornya, Senin (31/5/2021).

Skenario itu, lanjut Ganjar dilakukan agar semua pihak dapat terlibat dalam penanganan Covid-19 di sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus, seperti Kudus.

Advertisement

Skenario itu, lanjut Ganjar dilakukan agar semua pihak dapat terlibat dalam penanganan Covid-19 di sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kasus, seperti Kudus.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Kudus Mulai Dirujuk ke RS Luar Daerah

Ia juga mengapresiasi semua kepala daerah di Jateng yang memiliki respons bagus dalam menghadapi lonjakan kasus tersebut.

Advertisement

Ganjar menambahkan untuk saat ini peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kudus. Dari laporan yang diterima, peningkatan kasus juga terjadi di sejumlah daerah seperti Kota Semarang.

“Nanti kita akan lakukan checking. Saya mau cek di lapangan. Saya senang tadi, Wali Kota Semarang juga menyampaikan siap membantu. Semarang memang naik, tapi tidak hanya dari Semarang [pasien Covid-19], tapi juga dari luar Semarang,” imbuhnya.

Baca juga: Alhamdulillah! Ganjar Pastikan Nakes RSUD Cilacap Tak Terpapar Varian Covid-19 India

Advertisement

Delapan Daerah

Sebelumnya, Ganjar menyebut selain kudus ada sekitar delapan daerah di Jateng yang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Kedelapan daerah itu yakni Kudus, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten, dan Jepara.

Untuk daerah Banyumas dan Cilacap, Ganjar meminta kewaspadaan masyarakat ditingkatkan menyusul masuknya varian baru Covid-19, B1617.2 yang dibawa ABK kapal pengangkut gula dari India.

“Masyarakat agar tetap waspada dan menjaga disiplin protokol kesehatan. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus seperti di Kudus,” tutur Ganjar.

Advertisement

Dikutip dari laman corona.kuduskab.go.id, hingga Minggu (30/5/2021), kasus Covid-19 di Kudus telah mencapai angka 7.458. Perinciannya, 1.198 kasus aktif, 5.644 kasus sembuh, dan 616 kasus kematian.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif