Jateng
Rabu, 9 November 2022 - 18:55 WIB

Gantikan Tembakau, Daun Talas Beneng asal Jateng Diekspor ke Australia

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau tempat pengolahan daun talas beneng sebagai pengganti tembakau di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu (9/11/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, UNGARAN — Tanaman talas kerap dipandang sebelah mata. Namun, siapa sangka tanaman talas ternyata memiliki harga jual yang cukup tinggi, yakni bagian daun yang bisa menjadi bahan baku pengganti tembakau. Bahkan, daun talas beneng asal Jawa Tengah (Jateng) pun turut diminati pasar luar negeri atau diekspor ke Australia.

Salah satu petani talas, Agus Bekti, warga Dusun Kalangan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, mengaku mengolah daun talas beneng sebagai pengganti tembakau.

Advertisement

Keuletan Bekti yang mengubah daun talas beneng sebagai pengganti tembakau ini pun diapresiasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Terlebih, Bekti telah mengekspor olahan talas beneng itu ke Australia.

“Kalau kita lihat daerah kita sendiri, kita gali potensinya luar biasa. Ternyata talas ini bisa menjadi substitusi tembakau, bisa juga dicampur,” kata Ganjar seusai melihat pabrik pengolahan talas beneng sebagai tembakau di KUB Berkah Karya, Kabupaten Semarang, Rabu (9/11/2022).

Sementara itu, Bekti mengaku baru memulai produksi sejak tahun 2020. Namun ekspor ke Australia itu sudah repeat order hingga empat kali. “Kita lagi menjajaki Dubai dan Kanada. Potensinya bagus,” ujarnya.

Advertisement

Baca juga: Daun Talas asal Jateng Diminati Pasar Luar Negeri, Ini Manfaatnya

Selain diolah jadi pengganti tembakau, Bekti juga berhasil membuat tanaman talas beneng asal Jateng sebagai campuran teh dan shisha, metode merokok dari Timur Tengah (Timteng).

Ganjar mengatakan, ini membuktikan sumber daya alam Indonesia sangat kaya. “Itu butuh disentuh oleh orang-orang kreatif dan difasilitasi pemerintah seperti Pemkab Semarang yang sudah mendampingi,” jelasnya.

Advertisement

Ganjar pun mendorong agar pengembangan daun talas beneng terus dilakukan pendampingan. Hal itu dikarenakan olahan talas beneng mulai dilirik pasar luar negeri.

Baca juga: Kemarau Basah Picu Luas Tanam Tembakau di Klaten Makin Menurun

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, ekspor daun talas beneng dari Jateng sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan tahun 2021 lalu, total ada sekitar 3,3 ton daun talas beneng asal Jateng yang diekspor ke Australia dengan harga 2 dolar AS per kilogram (kg).

Sekadar informasi, daun talas beneng saat ini memang diminati pasar luar negeri sebagai pengganti tembakau. Bahkan, daun talas disebut-sebut memiliki manfaat lebih baik daripada tembakau karena tidak memiliki kandungan nikotin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif