Jateng
Kamis, 3 Agustus 2017 - 09:50 WIB

Garam Grobogan dari Sumur Air Asin, Pemprov Jateng Bantu Pengembangan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garam. (JIBI/Solopos/Dok.)

Garam produksi Desa Jono, Grobogan bersumber dari sumur yang berair asin.

Semarangpos.com, GROBOGAN — Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (2/8/2017), berkunjung ke Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk melihat langsung produksi garam yang bersumber dari sumur air asin.

Advertisement

Seusai melihat langsung produksi garam yang khas itu, Gubernur Ganjar pun menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantu pengembangan dan peningkatan produksi garam yang dilakukan oleh puluhan petani desa setempat. “Garam [Desa] Jono ini kualitas dan taste-nya khusus, potensi untuk produksi juga sangat tinggi sehingga membedakan dengan garam laut,” katanya.

Diakui Ganjar, produksi garam Jono yang bersumber dari sumur air asin itu masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana sehingga memerlukan bantuan sehingga jumlah produksinya bisa meningkat. Ganjar berharap secara kelembagaan, petani garam di Desa Jono bisa ditata, termasuk penataan pengemasan dan pemasarannya agar lebih menarik minat pembeli.

“Kalau teknologi dan mekanisasinya [produksi garam] bisa lebih modern, maka jumlah produksinya bisa ditingkatkan dan ini potensi yang harus dikembangkan,” ujar Gubernur Ganjar yang didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Advertisement

Ketua Kelompok Petani Garam Tirta Manunggal, Suhadi, menambahkan air dari delapan sumur dalam satu lokasi itu mampu memroduksi garam hingga puluhan kuintal dalam satu masa panen. Menurut dia, air dalam sumur itu tidak pernah surut meski musim kemarau dan tiap hari ditimba. “Pertama air ditimba dan dialirkan dalam potongan-potongan bambu,” katanya.

Selanjutnya air tersebut dijemur antara tujuh hingga sepuluh hari agar menghasilkan kristal garam dan siap jual. Selama ini garam dari Desa Jono dibeli tengkulak dan kemudian dijual lagi hingga Blora, Solo, dan Jogja. “Saat ini harga garam Jono per kilogram mencapai Rp10.000, sebelumnya pada awal tahun masih kisaran Rp5.000/kg sampai Rp7.500/kg,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif