SOLOPOS.COM - Banjir merendam wilayah permukiman dan bangunan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (Dok BPBD Demak).

Solopos.com, DEMAK – Sejumlah tanggul di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), terus jebol karena tak kuat menampung debit air akibat intensitas hujan yang tak kunjung selesai. Akibatnya, hingga Selasa (6/2/2024) pukul 21.00 WIB, banjir yang melanda Demak kian meluas hingga menyebabkan 13 desa dan 9.972 jiwa terdampak. Selain itu, 1.000 hektare sawah juga tergenang banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho, mengatakan belasan desa yang terdampak tersebar di empat kecamatan, yakni Karangawen, Kebunagung, Wonosalam, dan Karangtengah.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Ketinggian air di masing-masing desa bervariasi. Mulai dari 10-100 sentimeter [cm],” kata Agus kepada Solopos.com, Selasa (6/2/2024) malam.

Asesmen sementara BPBD Demak saat ini, tanggul sungai yang jebol itu tercatat ada di Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen. Kemudian tanggul Sungai Cabean, Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo.

“Selanjutnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, dan tanggul kanan Kali Tuntang di Desa Kalianyar dan Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam, juga mengalami jebol dan air melimpas,” ungkapnya.

Lebih jauh, hujan yang masih terus mengguyur hingga Selasa malam ini pun membuat banjir semakin meluas hingga menyebabkan 13 desa dan 1.000 hektare persawahan di Demak terendam. Adapun total kartu keluarga (KK) yang terdampak sekitar 2.493 atau sekitar 9.972 jiwa.

“Tidak ada korban jiwa. Kondisi saat ini juga masih hujan ringan. Sedangkan total kerugian serta kerusakan masih proses perhitungan. Kami juga telah koordinasi dengan pemerintah desa untuk asesmen ke lokasi yang terdampak, baik evakuasi, pengungsian, dapur umum, kebutuhan mendesak, hingga baantuan karung sak untuk peninggian tanggul,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Jawa Tengah (Jateng), melaporkan adanya sejumlah tanggul jebol akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayahnya pada Senin (5/2/2024). Bencana alam itu pun membuat Kecamatan Karangawen dan Kecamatan Kebonagung dilanda banjir hingga ketinggian mencapai 100 sentimeter (cm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya