Solopos.com, DEMAK — Musim kemarau di Jawa Tengah (Jateng) yang tak kunjung usai membuat stok ketersediaan air bersih di Kabupaten Demak mulai menipis. Akibatnya, pemerintah setempat harus mengonfirmasi secara pasti daerah yang benar-benar membutuhkan air.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Suprapto, mengatakan daerahnya mulai kesulitan air bersih untuk mengatasi kekeringan. Tercatat, hingga saat ini hanya sekitar 197 tangki air yang tersedia.
Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024
“Untuk menyuplai, kami akan melihat [memastikan] kondisi dari keberadaan air kami. Sampai saat ini, tinggal 197 tangki yang berada di BPBD [bersumber APBD],” kata Suprapto, Senin (28/8/2023).
BPBD Demak berharap adanya sumbangan air bersih agar bisa diperbantukan untuk pendistribusian ke daerah yang membutuhkan. Sebab, kekeringan atau kesulitan air bersih di beberapa daerah di Kabupaten Demak sudah terjadi sejak akhir Juli hingga saat ini.
“Kami berdoa, mudah-mudahan nanti dari badan usaha milik daerah (BUMD) dan pengusaha bisa mengulurkan tangan atau mencarikan dana CSR untuk pelaksanaan kegiatan penanganan kekeringan dalam pengadaan air bersih,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, setiap hari selama Agustus 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak bisa menyalurkan sebanyak delapan tangki air berkapasitas 5.000 liter. Sejak Maret lalu, Pemkab Demak telah mendistribusikan 120 tangki air bersih ke masyarakat.
“Sejak Maret kami sudah mulai memasok air bersih. Itu karena ada beberapa desa yang mesin air sumur Pamsimasnya rusak,” kata Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
