SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pemadaman api di Pondok Pesantren Darussalam Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Jawa Tengah Rabu (8/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Diduga dipicu aktivitas santriwati yang ingin membakar sampah, Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Desa Gebungan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kebakaran, Rabu (8/11/2023) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sebab saat kejadian mayoritas santri dan santriwati tengah bersekolah.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, saat meninjau lokasi kejadian, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Mendapat laporan dari Kapolsek Bergas dan kebetulan kami melintas dari kegiatan di Ambarawa. Kami cek situasi di lokasi kejadian bahwa untuk yang mengalami kebakaran adalah asrama putri atau santriwati di lantai kedua Ponpes Darussalam,” terang AKBP Oka, Rabu.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Dijelaskan, kronologi bermula sekira pukul 11.00 WIB saat para santri dan santriwati sedang melaksanakan kegiatan belajar, timbul kepulan asap dari asrama putri yang berada di lantai kedua Ponpes Darussalam.

Mengetahui adanya kepulan asap dari lantai kedua asrama putri, istri dari pengasuh ponpes, Nur Muawanah, kemudian meminta tolong ustaz Rouf, 36, dan ustazah Siyanti, 42, untuk mengecek asal asap tersebut.

“Selain itu juga meminta untuk menyelamatkan AP yang terjebak di dalam kamar dan melaporkan ke Polsek Bergas serta Damkar Kabupaten Semarang,” kata Kapolres.

Dalam kurun waktu setengah jam, api berhasil dipadamkan Damkar dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam dari Pos Induk Ungaran, serta satu unit water canon milik Polres Semarang.

Sementara itu, Kapolsek Bergas, AKP Wahyono, mengatakan kebakaran yang melanda asrama santriwati Ponpes Darussalam Bergas itu berasal dari lilin yang dibawa seorang santriwati berinisial AP. Lilin itu digunakan untuk membakar sampah di lantai kedua asrama.

“Kemungkinan karena tiupan angin kencang, sehingga sampah yang dibakar merembet ke baju atau bahan yang mudah terbakar. Api merembet dengan cepat ke dalam kamar santriwati. Saat kejadian, asrama sedang kosong karena seluruh santriwati sedang mengikuti kegiatan belajar,” ungkap AKP Wahono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya