Jateng
Rabu, 8 November 2023 - 21:41 WIB

Gegara Santriwati Bakar Sampah, Ponpes di Bergas Semarang Kebakaran

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pemadaman api di Pondok Pesantren Darussalam Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Jawa Tengah Rabu (8/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Diduga dipicu aktivitas santriwati yang ingin membakar sampah, Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Desa Gebungan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kebakaran, Rabu (8/11/2023) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sebab saat kejadian mayoritas santri dan santriwati tengah bersekolah.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, saat meninjau lokasi kejadian, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Mendapat laporan dari Kapolsek Bergas dan kebetulan kami melintas dari kegiatan di Ambarawa. Kami cek situasi di lokasi kejadian bahwa untuk yang mengalami kebakaran adalah asrama putri atau santriwati di lantai kedua Ponpes Darussalam,” terang AKBP Oka, Rabu.

Advertisement

Dijelaskan, kronologi bermula sekira pukul 11.00 WIB saat para santri dan santriwati sedang melaksanakan kegiatan belajar, timbul kepulan asap dari asrama putri yang berada di lantai kedua Ponpes Darussalam.

Mengetahui adanya kepulan asap dari lantai kedua asrama putri, istri dari pengasuh ponpes, Nur Muawanah, kemudian meminta tolong ustaz Rouf, 36, dan ustazah Siyanti, 42, untuk mengecek asal asap tersebut.

“Selain itu juga meminta untuk menyelamatkan AP yang terjebak di dalam kamar dan melaporkan ke Polsek Bergas serta Damkar Kabupaten Semarang,” kata Kapolres.

Advertisement

Dalam kurun waktu setengah jam, api berhasil dipadamkan Damkar dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam dari Pos Induk Ungaran, serta satu unit water canon milik Polres Semarang.

Sementara itu, Kapolsek Bergas, AKP Wahyono, mengatakan kebakaran yang melanda asrama santriwati Ponpes Darussalam Bergas itu berasal dari lilin yang dibawa seorang santriwati berinisial AP. Lilin itu digunakan untuk membakar sampah di lantai kedua asrama.

“Kemungkinan karena tiupan angin kencang, sehingga sampah yang dibakar merembet ke baju atau bahan yang mudah terbakar. Api merembet dengan cepat ke dalam kamar santriwati. Saat kejadian, asrama sedang kosong karena seluruh santriwati sedang mengikuti kegiatan belajar,” ungkap AKP Wahono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif