SOLOPOS.COM - Petugas saat melakukan olah TKP penemuan mayat perempuan yang tergeletak di lubang galian perkebunan karet PTP Kebun Getas Nusantara 9, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Sabtu (16/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Warga Sembir, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), digegerkan dengan penemuan mayat perempuan lanjut usia (lansia) di lubang galian perkebunan karet PTP Kebun Getas Nusantara, Sabtu (16/9/2023) pagi.

Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari, melalu Kasi Humas Polres Salatiga, Iptu Henri Widyoriani, mengatakan mayat tersebut kali pertama ditemukan warga Bugel Salatiga, Tri Haryanto, dan Tohari, Tohari, warga Pabelan, Kabupaten Semarang, ketika hendak membersihkan lahan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Ditemukan pertama kali oleh Tri Haryanto dan Tohari, mayat dalam kondisi tergeletak di sebuah galian tanah. Ketika keduanya hendak membersihkan lahan yang akan digunakan untuk penanaman pohon karet,” ungkap Iptu Henri, Sabtu (16/9/2023).

Mendapat laporan dari warga terkait penemuan mayat di kebun karet kawasan Sembir, Piket Reskrim, Piket Ident dan Piket Polsek Sidorejo Polres Salatiga langsung mendatangi lokasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dan berdasarkan ciri fisik, korban diketahui bernama Sri Mulyani alias Giuk, perempuan berusia 70 tahun, yang merupakan warga Dusun Karanglo RT 003/RW 002 Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang.

Selanjutnya pada pukul 09.50 WIB, tenaga medis yang dipimpin oleh dokter Purwaningrum bersama piket Reskrim, Inafis, Polsek Sidorejo dan tim dari Puskesmas Sidorejo Lor datang ke lokasi untuk melakukan identifikasi luar.

“Hasil kesimpulan sementara, korban diduga telah meninggal dunia satu pekan yang lalu. Dari hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” imbuhnya.

Kasi Humas Polres Salatiga juga menyampaikan, ketika di temukan, mayat perempuan lansia itu tergeletak di lubang galian dengan panjang 164 cm, lebar 95 cm, dan kedalaman tanah 30 cm. Ciri-ciri mayat itu memiliki tinggi badan 148 cm, menggunakan celana kolor motif beruang, tanpa celana dalam, dan ada bekas luka patah pada tulang kering kaki sebelah kanan.

“Saat ini mayat dibawa ke RSUD Kota Salatiga untuk dilakukan identifikasi dalam atau autopsi,” tandas Iptu Henri.

Sementara itu, salah seorang warga, Jaelani, mengaku melihat Sri Mulyani alias Giuk dua pekan lalu berada di sekitar lokasi perkebunan karet tersebut. Saat itu Sri Mulyani terlihat melamun. Selama ini, korban juga dikenal memiliki gangguan jiwa atau ODGJ.

“Ya, dia melamun dan saya juga sering memberikan makanan, seperti roti dan air minum. Dua pekan lalu, saya melihatnya melamun di sekitar lokasi kejadian,” ungkap Jaelani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya