SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan polisi mengevakuasi mayat pria yang ditemukan di area tambak Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Senin (26/6/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Warga Kelurahan Tambakharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), digemparkan dengan penemuan sosok mayat di area tambak, yang tak jauh dari kawasan Pantai Tirang, Senin (26/6/2023) siang.

Seorang saksi mata, Adhitya, 24, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Awalnya, ia mengira mayat itu adalah orang yang tenggelam di area tambak.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Kurang tahu persis jamnya, tapi tadi [penemuan mayat] sekitar habis azan zuhur,” ujar Adhitya kepada Solopos.com, Senin (26/6/2023).

Lebih jauh, Adhitya tak mengetahui secara pasti identitas maupun ciri-ciri mayat pria yang mengambang tersebut. Sebab, posisinya yang berada di tengah-tengah area tambak, membuat ia kesulitan untuk memastikan hal tersebut.

“Saya tahu malah awalnya dari orang mencari ikan tadi. Dia kasih kabar kalau ada orang tenggelam, terus saya lihat kok harus pakai kapal. Jadi lapor warga sama polisi,” ujarnya yang kerap menghabiskan waktu memancing ikan di area tambak tersebut.

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, kepolisian, sukarelawan, dan tim Inafis Polrestabes Semaarang telah tiba di lokasi. Mayat pria yang saat ini belum diketahui identitasnya itu pun kondisinya telah dievakuasi dan dibawa ke RSUP dr Kariadi.

Terpisah, Kapolsek Tugu, Kompol Ngadiyo, membenarkan terkait kabar penemuan mayat pria tersebut. Saat ini, pihaknya tengah mencari tahu penyebab kematian pria tersebut.

“Iya benar, mayat laki-laki. Ini masih dicari tahu [penyebab dan identitas korban],” tutur Kapolsek Tugu.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Serangan Jantung Koroner pada Usia Dini Akibat Gaya Hidup Tidak Sehat

Serangan Jantung Koroner pada Usia Dini Akibat Gaya Hidup Tidak Sehat
author
Rohmah Ermawati Selasa, 7 Mei 2024 - 17:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi kena serangan jantung. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–Bukanlah suatu hal yang jarang lagi bahwa akhir-akhir ini serangan jantung tidak lagi hanya terjadi pada masyarakat di usia 50 atau 60an tahun. Akan tetapi, prevalensi kejadian serangan jantung secara nasional maupun global turut meningkat pada usia 30-40an tahun.

Fenomena ini dikenal sebagai premature coronary artery disease (PCAD), yaitu sebuah kejadian serangan jantung yang menyerang individu di bawah usia 45 tahun pada laki-laki dan di bawah usia 55 tahun pada perempuan. Tak jarang, kini akhir usia 20 atau awal 30 tahun sudah didapati adanya serangan jantung koroner.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Pada 2019, angka kejadian serangan ini secara global mencapai 4-10% dari seluruh kejadian serangan jantung sebelum usia 45 tahun yang kebanyakan diderita oleh pria.

Koran Solopos

Kemudian, beberapa jurnal pada 2022 mencatat angka prevalensi PCAD meningkat menjadi 15% (global) sampai dengan 29,9% (India) dengan dominansi wanita lebih banyak dibandingkan pria pada populasi di negara India (33% vs 29,2%). Tetapi, populasi di Amerika mengungkapkan pria mendominasi kasus ini sebanyak 87%.

Meningkatnya angka kejadian PCAD ditengarai akibat adanya perubahan gaya hidup secara global menjadi lebih tidak sehat. Faktor risiko seperti merokok dan adanya keturunan keluarga yang pernah mengalami kejadian serangan jantung ditemukan lebih banyak pada mereka yang menderita PCAD.

Selain itu penurunan kolesterol baik (HDL) dan peningkatan kolesterol jahat (LDL) juga lebih sering ditemukan pada penderita PCAD. Faktor risiko tersebut termasuk dapat dimodifikasi dengan cara mengatur pola makan dan gaya hidup kita menjadi lebih sehat.

Emagazine Solopos

Tantangan yang muncul pada era modern saat ini adalah banyak junk food dan makanan kurang sehat lebih mudah ditemukan daripada makanan sehat dan bergizi. Padahal, untuk mengonsumsi makanan sehat saat ini sudah jauh lebih mudah dibandingkan beberapa waktu lalu, seperti olahan sayur dan buah-buahan.

Sementara itu, adanya kemajuan teknologi yang lebih canggih membuat peran-peran manusia dalam pekerjaan menjadi lebih minimalis sehingga aktivitas fisik menjadi berkurang, kecuali diimbangi dengan olahraga yang teratur.

Kurangnya kontrol terhadap pemilihan makanan dan aktivitas yang dilakukan oleh individu akan berdampak pada pola-pola yang berulang dan menyebabkan efek yang negatif terhadap tubuh, salah satu yang spesifik adalah pengapuran pada dinding pembuluh darah.

Interaktif Solopos

Proses pengapuran pembuluh darah akan dimulai pada usia 20-an tahun, sehingga diperlukan pola gaya hidup sehat sepanjang tahun agar pengapuran tidak menjadi lebih cepat dari umumnya. Pengapuran ini secara fisiologis akan dimulai dengan endapan hasil metabolisme kolesterol jahat di dinding pembuluh darah.

Hal tersebut akan berprogres selama bertahun-tahun. Apabila ada kelebihan kolesterol jahat dalam pembuluh darah atau adanya tekanan darah yang tinggi, pembuluh darah menjadi semakin cepat rusak dan mempercepat proses pengapuran dinding pembuluh darah.

Kondisi itu menyebabkan semakin sempitnya lubang pembuluh darah dan pada akhirnya akan menyumbat aliran darah ke organ yang dituju. Jika hal tersebut terjadi pada pembuluh darah koroner yang menyuplai organ jantung, maka otot jantung akan kekurangan nutrisi dan oksigen.

Hal tersebut berakibat pada lemahnya otot jantung atau bahkan sampai pada kematian sel-sel otot jantung. Aktivitas jantung untuk memompa darah pun menjadi tidak maksimal, bahkan darah dapat terbendung dan terjadi rembesan cairan ke paru-paru yang menyebabkan seseorang menjadi sesak dan sulit bernapas.



Serangan jantung atau “angin duduk” pada usia dini adalah penyakit yang sangat perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dalam sesaat.

Tanda-tanda Serangan Jantung dan Penanganan Pertama

Tanda awal dari serangan jantung ini adalah seseorang akan tiba-tiba merasa nyeri dada kiri seperti tertindih beban berat, disertai keringat dingin, mual, dan sesak napas. Keluhan dapat muncul saat seseorang dalam kondisi aktivitas berat, ringan, atau bahkan mungkin saat istirahat.

Penanganan pertama saat menjumpai seseorang dengan serangan jantung adalah dengan membawanya ke unit gawat darurat di rumah sakit terdekat. Apabila sebelumnya pernah menderita serangan jantung, terkadang ada obat yang sudah diresepkan untuk diminum rutin dalam mengurangi keluhan yang diderita.

Studi ilmiah sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat kematian pada PCAD adalah sebesar 2,7% dalam kurun waktu enam bulan. Sementara dalam studi ilmiah dengan populasi yang lebih besar, kematian dapat mencapai 30% dalam kurun waktu 15 tahun.

Beberapa hal yang terkait dengan rendahnya tingkat harapan hidup pada pasien PCAD adalah adanya komorbiditas diabetes mellitus, perokok aktif, dan penurunan fungsi ventrikel kiri. Keterlibatan pembuluh darah single-vessel disease (SVD) terbukti secara signifikan lebih banyak terjadi pada PCAD dibandingkan dengan double-vessels disease (DVD) atau triple-vessels disease (TVD) pada CAD yang terjadi pada populasi yang lebih tua.

Faktor genetik memainkan peran penting sebagai salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi pada individu dengan PCAD. Hal tersebut terbukti dalam suatu studi yang menyebutkan bahwa 14.8% populasi PCAD memiliki faktor risiko dari keluarga dibandingkan dengan 10.45% pada populasi yang lebih tua.

Salah satu yang menjadi perhatian dari peningkatan angka kejadian serangan jantung usia dini adalah bagaimana secara sadar kita berani untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat.

Dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, kita telah berusaha untuk mengubah faktor risiko yang dapat dikontrol sehingga menurunkan kemungkinan terjadinya CAD di masa mendatang.

Gaya hidup sehat ini terdiri dari beberapa hal, yaitu konsumsi makanan bergizi, melakukan aktivitas harian secara aktif, berolahraga, istirahat cukup, mengelola stres, dan menghindari rokok.

Artikel ini ditulis oleh dr. Irnizarifka, Sp.JP, SubSp.Ar(K). FIHA, FAPSC. FAsCC. FHFA (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS) dan dr. Yulianna Cahya Nuraini (Dokter Umum dan Asisten Peneliti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

KUA Ngrampal Sragen Disatroni Maling, Satu Unit Komputer Raib

KUA Ngrampal Sragen Disatroni Maling, Satu Unit Komputer Raib
author
Tri Rahayu , 
Astrid Prihatini WD Selasa, 7 Mei 2024 - 17:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kapolsek Ngrampal, Sragen, AKP Hasto Broto, mengecek kondisi ruang staf KUA Ngrampal, Sragen, yang disatroni maling, Senin (6/5/2024). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngrampal, Sragen, disatroni maling pada Senin (6/5/2024). Pencuri masuk ke ruangan staf KUA dengan cara mencongkel jendela, merusak kaca dan tralis besi jendela. Akibatnya, satu layar monitor dan satu unit CPU komputer bersama keyboard raib.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Ngrampal, Sragen, AKP Hasto Broto kepada Solopos.com, Selasa (7/5/2024), mengungkapkan peristiwa pencurian itu diketahui penjaga KUA pada pukul 06.50 WIB saat hendak bersih-bersih ruang staf KUA yang terletak di Dukuh Bener RT 026, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen. Penjaga KUA yang diketahui bernama Suparno itu, kata Kapolsek, melihat kaca jendela pecah.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Kejadian itu dilaporkan kepada Kepala KUA Ngrampal, Abdullah Tafklikul Birri. Kemudian Kepala KUA mengecek ke ruang staf dan ternyata ruangan sudah berantakan. Kemudian monitor, CPU, dan keyboard sudah hilang. Atas kejadian itu, Kepala KUA melapor ke Polsek Ngrampal,” jelas Hasto.

Koran Solopos

Berdasarkan laporan KUA Ngrampal Sragen diduga disatroni maling itu, Hasto dan Unit Reskrim Polsek Ngrampal mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah kejadian perkara. Setelah mengumpulkan keterangan saksi-saksi, Hasto menerangkan modus operandinya pelaku masuk ke dalam ruang staf KUA dengan cara mencongkel jendela yang terbuat dari almunium, memecak kaca jendela, dan kemudian merusak tralis bersi pada jendela belakang ruangan.

Hasto menerangkan kasus pencurian itu melanggar ketentuan Pasal 363 KUHP. Dia menyatakan polisi masih menyelidiki kasus pencurian itu karena belum diketahui pelakunya. Hasto memeriksa dua orang saksi, yakni penjaga KUA dan seorang pegawai negeri sipil (PNS) KUA.

Emagazine Solopos
Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Semen Gresik dan Polda Jateng Teken MoU Pengamanan Objek Vital Nasional

Semen Gresik dan Polda Jateng Teken MoU Pengamanan Objek Vital Nasional
author
Rohmah Ermawati Selasa, 7 Mei 2024 - 17:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, menandatangani nota kesepahaman pengamanan objek vital nasional di Ballroom Golf Gombel Semarang, Senin (6/5/2024). (Istimewa)

Solopos.com, REMBANG–PT Semen Gresik bersinergi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melaksanakan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman Pengamanan Objek Vital Nasional (Pamobvitnas) di Ballroom Golf Gombel Semarang, Senin (6/5/2024).

Hadir secara langsung Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Ahmad Luthfi; Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Tengah, Agus Suryonugroho; beserta jajarannya dan Komisaris PT Semen Gresik, Mufti Arimurti; Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi; Direktur Operasi, Benny Ismanto, dan Direktur Keuangan dan SDM, Fardhi Sjahrul Ade; beserta jajaran karyawan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja sama yang terjalin selama ini dalam pengamanan pabrik yang telah ditetapkan sebagai objek vital nasional.

“Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentu terdapat gangguan baik dari dalam dan luar. Sehingga dengan sinergi yang baik ini harapannya terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi keberlanjutan perusahaan,” terang Muchamad Supriyadi melalui keterangan resmi, Selasa (7/5/2024).

Koran Solopos

Ia melanjutkan ketetapan PT Semen Gresik sebagai Objek Vital Nasional tertuang dalam Surat Keputusan Kemenperin RI Nomor 4783 tahun 2023 pada tanggal 16 November 2023.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan penandatanganan nota kesepahaman pengamanan ini merupakan komitmen Kepolisian Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan dan rasa aman di dalam negeri, khususnya kawasan objek vital nasional di bidang perindustrian.

“Mari kita bersama-sama menjaga objek vital nasional, sehingga harapannya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Emagazine Solopos

Diketahui, PT Semen Gresik (SG) adalah salah satu anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG yang berdiri pada 10 Januari 2014. Memiliki pabrik yang berlokasi di Rembang, Jawa Tengah, SG menyediakan produk semen yang dihasilkan dari proses produksi dengan teknologi mutakhir serta ramah lingkungan.

SG selalu siap memberikan pelayanan terbaik, mulai dari inovasi teknologi berkelanjutan, hingga komitmen dalam melestarikan lingkungan dan bersinergi dengan masyarakat sekitar. Prinsip Triple Bottom Line: People, Profit, dan Planet menjadi nilai bersama antara perusahaan dengan masyarakat.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories