Jateng
Minggu, 16 Desember 2018 - 06:50 WIB

Gelar Festival Komukino di Tinjomoyo, Mahasiswa USM Apresiasi Penggiat Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang atau yang populer disebut USM kembali menggelar Festival Komukino. Ajang yang sudah kali ketujuh diselenggarakan itu, tahun ini dihelat di hutan wisata, Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang, Minggu (16/12/2018).

Ketua Panitia Festival Komukino ke-7, Joko Purnomo, menyebutkan acara ini rutin digelar setiap tahun sebagai ajang untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi dan kebudayaan kepada para mahasiswa USM. Acara tersebut akan digelar pada Minggu, mulai pukul 10.00-21.00 WIB.

Advertisement

“Kali ini kami memilih Hutan Tinjomoyo sebagai lokasi penyelenggaraan. Salah satu tujuannya, yakni sekaligus untuk memperkenalkan wisata alam yang ada di Kota Semarang kepada masyarakat yang lebih luas,” ujar Joko dalam keterangan resmi kepada Semarangpos.com, Sabtu (15/12/2018).

Selama acara berlangsung ada berbagai kegiatan yang digelar dalam Festival Komukino itu. Salah satunya adalah festival kuliner dari 35 kabupaten/kota di Jateng dan juga hasil kreasi mahasiswa Ilmu Komunikasi FTIK USM.

Selain festival kuliner, dalam acara yang mengambil tema Jateng Remen itu juga akan digelar parade busana batik, festival jamu tradisional, beragam permainan tradisional, serta loka karya yang menghadirkan Komunitas Kampoeng Hompimpa dan Duta Jamu Jateng 2018, Hanny Nurmalita

Advertisement

Selain acara tersebut, Festival Komukino kali ini juga akan dimeriahkan pertunjukan musik dari grup Pohon Bicara, disc jockey (DJ) Even Lounge, dan Edot Arisna.

Dalam acara Festival Komukino kali ini juga akan diberikan penghargaan kepada para penggiat budaya di Jateng, yakni Komukino Award. Telah terpilih tiga komunitas yang layak mendapatkan penghargaan atas peran aktif melestarikan budaya dengan cara unik, yakni Wayan Beber Tani dari Wonogiri, Rumah Aksara Wilisi Bersaudara, dan Angklung Academy.

“Kami berharap dengan Komukino Award akan menambah semangat para penggiat budaya dalam menularkan energi positif kepada generasi muda agar melestarikan budaya. Semoga gelaran ini bisa menginspirasi generasi muda untuk turut andil dalam melestarikan kebudayaan lokal,” imbuh Joko.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif