Jateng
Jumat, 17 Maret 2023 - 20:18 WIB

Gempa 5,2 di Selatan Jogja Dirasakan Warga Jateng, BMKG: Tidak Potensi Tsunami

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gempa Bumi (Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah selatan Jawa, tepanyaa di laut pada jarak 141 km arah barat daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (17/3/2023) malam. Gempa bumi itu pun turut dirasakan sejumlah warga Jawa Tengah (Jateng) yaang tinggal di bagian selatan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat malam, menyebutkan gempa berkekuatan Magnitudo 5,2 itu terjadi pada episenter koordinat 9,02 LS; 109,75 BT, atau tepatnya di laut paada jarak 141 km arah barat daya Bantul, Jogja, pada kedalaman 43 km.

Advertisement

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi,” tulis Daryono.

Daryono menyebutkan gempa bumi itu turut dirasakan warga di seluruh wilayah Yogyakarta. Tak hanya itu, gempa juga turut dirasakan warga yang tinggal di wilayah Jateng seperti Kebumen, Magelang, Klaten, Solo, Banjarnegara, dan Wonogiri.

Masyarakat di wilayah Kebumen dan Magelang merasakan gempa dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Sementara warga di wilayah Solo, Klaten, Banjarnegara, Wonosobo, dan Wonogiri merasaka dalam skala intensitas II MMI atau dirasakan beberapa orang dan melihat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Advertisement

Daryono menambahkan hingga pukul 19.30 WIB, BMKG masih memantau adanya aktivitas susulan dari gempa bumi tersebut. Meski demikian, hingga berita ini ditulis belum ada tanda-tanda yang memperlihatkan gempa susulan.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Setyoajie Prayoedhi, mengimbau masyarakat tidak perlu panik terhadap gempa bumi tersebut. Ia menyatakan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

“Tidak ada potensi tsunami,” tegas Ajie saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rsak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke rumah,” ujar Ajie.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif