Jateng
Rabu, 31 Agustus 2022 - 21:41 WIB

Gencarkan Panel Surya di Gedung Pemkot, Bappeda Kota Semarang Ungkap Kendala

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Bidang Litbang Bappeda Kota Semarang, Willar Haruman, saat acara Semarang Sustainable Smart City di Museum Mandala Bhakti, Kota Semarang, Rabu (31/8/2022). (Solopos.com/Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang terus menggencarkan penggunaan panel surya sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sejumlah bangunan gedung milik instansi tersebut. Kendati demikian, diakui penggunaan panel surya itu tidaklah mudah karena memiliki sederet kendala.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabid Litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Willar Haruman, saat acara Semarang Sustainable Smart City yang digelar Kadin Kota Semarang di Museum Mandala Bhakti, Rabu (31/8/2022).

Advertisement

Willar mengatakan sejumlah bangunan kantor Pemkot Semarang sudah menggunakan panel surya. Beberapa bangunan itu antara lain kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU), kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), dan gedung parkir di Balai Kota.

“DPU di Madukoro, lalu Gedung Pandanaran [Dinkes Kota Semarang] dan lantai keempat gedung parkir Balai Kota. Yang terakhir ini sudah mendukung penggunaan listrik seluruh Balai Kota,” ujarnya.

Advertisement

“DPU di Madukoro, lalu Gedung Pandanaran [Dinkes Kota Semarang] dan lantai keempat gedung parkir Balai Kota. Yang terakhir ini sudah mendukung penggunaan listrik seluruh Balai Kota,” ujarnya.

Kendati demikian, Willar mengaku penggunaan panel surya untuk pembangkit listrik itu membutuhkan biaya cukup besar. Tidak hanya dari segi perangkat, tapi juga perawatan.

Baca juga: Nggusah, Alat Pengusir Burung dari Panel Surya Bikinan Mahasiswa UKSW

Advertisement

“Namun jika harganya bisa ditekan, sepertinya akan menarik banyak pengguna baru. Apalagi tren ini sudah cukup lama, seharusnya ada inovasi baru untuk menekan harga,” ujar Willar.

Willar pun mencontohkan panel surya yang digunakan untuk lampu penerangan jalan yang diadakan Pemkot Semarang beberapa waktu lalu menelan biaya mencapai Rp15 juta per unit.

Baca juga: Ini Strategi Pemkot Semarang Tumbuhkan Semangat Wirausaha Muda

Advertisement

Kendati demikian, penggunaan panel surya saat ini sudah mutlak untuk diterapkan menyusul semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, mengatakan baik pemerintah maupun kalangan pengusaha saat ini harus mulai menyiapkan program penggunaan energi terbarukan, salah satunya dengan panel surya sebagai pembangkit listrik.

“Perusahaan penyedia harus gencar melakukan sosialisasi, jangan hanya sekali. Saat ini fokusnya bukan di bisnis, tapi menyadarkan masyarakat dulu, bahwa beralih ke teknologi energi terbarukan itu perlu dilakukan,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif