SOLOPOS.COM - Para peserta mengikuti pelatihan pengelolaan homestay yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang di Hotel Kusuma, Bandungan, Senin (19/6/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang terus menggenjot sektor pariwisata, terutama pada bidang homestay atau pondok wisata.

Hal itu dilakukan dengan memberikan pelatihan terhadap 50 pengelola homestay, perwakilan dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Mereka diajari berbagai hal terkait pelayanan homestay agar lebih baik.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, mengatakan pondok wisata atau homestay memiliki peranan penting dalam pengembangan perekonomian masyarakat. Keberadaan homestay menjadi salah satu pendorong peningkatan jumlah wisatawan di suatu wilayah.

“Oleh karena itu, para pengelola harus memiliki kemampuan tata kelola yang baik serta dapat memahami pengelolaan homestay standar nasional maupun internasional,” terang Wiwin di Hotel Kusuma, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (19/6/2023).

Diakuinya, saat ini kondisi homestay atau pondok wisata yang berada di Kabupaten Semarang sudah mulai bergeliat kembali pascapandemi Covid-19. Ditambah lagi dengan keberadaan destinasi wisata yang sudah banyak dikunjungi wisatawan.

“Keberadaan pondok wisata tersebut sesuai dengan potensi yang ada di desa wisata dan tentunya memiliki keunikannya masing-masing,” katanya.

Pihaknya akan terus melakukan pendampingan dalam keseimbangan desa wisata dan seisinya agar bisa kembali berkembang dan bangkit. Sehingga nantinya bisa menambah pendapatan masyarakat.

Wiwin menekankan para pengelola homestay tidak boleh merasa minder dengan keberadaan hotel-hotel berbintang. Terlebih homestay atau pondok wisata dapat memberikan pengalaman yang autentik kepada para wisatawan.

“Daya tarik homestay yang menonjolkan pengalaman autentik atau pengalaman unik di desa wisata saat ini menjadi hal yang dicari oleh para wisatawan,” jelasnya.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, Kadar Budi Utomo, mengatakan homestay dan hotel adalah hal yang berbeda. Keberadaan homestay itu sendiri memiliki potensi masing-masing.

“Para pengusaha homestay mungkin perlu belajar lebih lanjut bagaimana caranya untuk meningkatkan pemahaman tentang proses pendirian homestay yang baik,” terangnya.

Para pengelola diharapkan bisa mengembangkan perencanaan dan konsep dari homestay. Hal terpenting dalam industri homestay adalah pemilihan lokasi yang strategis.

“Konsep juga akan berpengaruh dengan terciptanya kenyamanan dan kenyamanan itu yang bikin tuman dan bisa membuat untuk datang terus,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya