Jateng
Rabu, 3 Februari 2021 - 13:44 WIB

Gerakan 2 Hari Jateng di Rumah Saja: Mal, Pasar & Tempat Wisata Diminta Tutup

Imam Yuda Saputra  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menggelar jumpa pers seusai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (18/1/2021). (Solopos.com-Imam Yuda S)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana menerapkan gerakan Jateng di rumah saja selama dua hari pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Selama dua hari itu, dia mengimbat tempat-tempat keramaian tutup.

Ganjar pun meminta kesempatan tutup itu bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih, sekaligus penyemprotan disinfektan.

Advertisement

“Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian, pariwisata, toko pasar, kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelasnya saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Sempat Menolak, Rudy Wali Kota Solo Pasrah Terima Program Jateng di Rumah Saja

Advertisement

Baca juga: Sempat Menolak, Rudy Wali Kota Solo Pasrah Terima Program Jateng di Rumah Saja

Kesadaran Masyarakat

Ganjar berharap gerakan Jateng di Rumah Saja bisa memberi pemahaman kepada masyarakat tentang kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sehingga, gerakan itu akan memberi dampak pada penurunan kasus Covid-19.

“Nah kita mau uji coba. Coba ke ke masyarakat, Covid-19 masih tinggi. Korban sudah banyak, rumah sakit makin penuh. Nah, dengan kondisi ini, maka kita bareng-bareng berpartisipasi latihan dua hari saja. Tanggal 6-7 kita di rumah. Kalau bisa dilaksanakan, siapa tahu Jateng bisa jadi contoh,” tuturnya.

Advertisement

Adapun tujuan dari program ini adalah menekan persebaran virus corona penyebab Covid-19. Ganjar berharap pelaksanaan Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat. Sebab, pelaksanaan ini takkan efektif tanpa partisipasi masyarakat.

“Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah dan kita minta partisipasi ini dilakssanakan oleh seluruh masyarakat. Ini sudah disiapkan surat edarannya,” ujar Ganjar.

Baca juga: ABG 12 Tahun di Sukodono Sragen Nikah Dini Ternyata Belum Lulus SMP, Suaminya?

Advertisement

Sanksi

Meski demikian, Ganjar mengatakan belum ada rencana pemberian sanksi bagi warga yang masih keluar rumah saat gerakan Jateng di Rumah Saja dilaksanakan.

Masyarakat hanya akan terkena sanksi jika tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, berkerumun, atau membuka tempat usahanya melebihi batas waktu yang telah ditetapkan dalam aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Sanksinya ya yang tidak patuh saja pada operasi [protokol kesehatan] itu,” tegas Ganjar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif