SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari (hame.bt.com)

Gerhana matahari total terjadi di sebagian wilayah di Indonesia menarik perhatian warga yang penasaran ingin menyaksikan secara langsung.

Semarangpos.com, SEMARANG — Bayangan bulan tak mampu menutupi sempurna muka matahari Kota Semarang pada gerhana Rabu (9/3/2016). Hanya sekitar 80%. Kendati bukan gerhana matahari total (GMT), warga Kota Lumpia tetap antusias menyaksikan fenomena alam yang kali terakhir terjadi di wilayah setempat pada 33 tahun silam itu.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Sayangnya, antusiasme warga ini tak dibarengi ketersediaan kacamata filter matahari yang bisa mengurangi risiko kebutaan saat menyaksikan gerhana matahari total (GMT). Beberapa warga kepada Semarangpos.com mengaku kesulitan mendapatkan kacamata matahari itu.

Seperti yang diungkapkan Roberto Purba, 32, warga Sompok Baru. Robert mengaku kesulitan mendapatkan kacamata yang berfungsi melindungi mata untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

“Dari kemarin [Senin, 7/3/2016] saya kesulitan memperoleh kacamata pelindung itu. Padahal, anak saya minta menonton gerhana matahari secara langsung,” ujar Robert kepada Semarangpos.com, Selasa (9/3/2016).

Kesulitan itu pun membuat Robert membatalkan rencana menyaksikan gerhana matahari total secara langsung. Padahal, Pemkot Semarang sudah menyediakan lokasi secara khusus untuk menyaksikan GNT yang terjadi antara pukul 06.00-07.00 WIB di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Aji Mumpung
Hal senada disampaikan Mustolih, 36 warga Mranggen. Ia juga mengaku kesulitan mendapat kacamata pelindung matahari meskipun sudah mencari di beberapa toko kacamata bahkan langsung ke MAJT. “Saya cari-cari sampai ke MAJT enggak ada. Kata panitia dan pengelola masjid baru besok kacamata filternya dibagikan,” ujar Mustolih.

Pria asal Pemalang itu mengaku bingung kenapa saat momentum langka itu para pedagang kacamata di Semarang tidak memanfaatkannya. “Harusnya pedagang kacamata jualan sekalian kacamata filter. Sekalian aji mumpung,” keluhnya.

Sementara itu, salah seorang panitia gerhana matahari di MAJT, Didik, mengakui jumlah pemesan kacamata filter matahari kini terus bertambah. Namun, pihaknya baru bisa membagikan kacamata itu Rabu pagi. “Pembagiannya pakai kupon khusus yang bisa ditukar dengan kacamata filter yang kami sediakan. Pembagiannya baru bisa kami lakukan besok pagi, karena hingga malam ini kacamatanya juga belum datang,” tutur Didik.

Kacamata filter memang sangat dibutuhkan untuk menyaksikan gerhana matahari. Kondisi ini tak lain karena akan sangat riskan  dan mengakibatkan kebutaan apabila menyaksikan  gerhana matahari tanpa kacamata pelindung.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya