SOLOPOS.COM - Warga melihat gerhana matahari sebagian melalui teropong astronomi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl. Gajah Raya Semarang, Rabu (9/3/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Gerhana matahari menarik minat ribuan warga Semarang untuk menonton di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG Ribuan warga Kota Semarang dan sekitarnya menonton bareng gerhana matahari di plaza Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jl. Gajah Raya, Semarang, Rabu (9/3/2016). Masjid itu mula-mula menggelar salat kusuf berjemaah, selanjutnya juga menawarkan paket khusus untuk menonton gerhana matahari.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Mereka mengenakan kacamata khusus, ada pula yang mencermati gerhana melalui tiga teropong astronomi yang disediakan panitia di MAJT. “5.000 buah kacamata khusus yang kami sediakan untuk melihat gerhana matahari ludes,” kata bagian humas MAJT Setiawan Hendra Kelana kepada Semarangpos. com.

Antusiasme warga untuk membeli kacamata khusus yang dijual satu paket dengan kudapan senilai Rp30.000, lanjut dia, sangat tinggi, di luar prediksi sehingga ketika stok.000 sudah habis tidak bisa menambah. “Sejak awal kami sudah menginformasikan kepada masyarakat hannya menyediakan 5.000 buah kacamata khusus,” imbuh Iwan panggilan Setiawan Hendra Kelana.

Warga yang tidak kebagian kacamata khsusus, umumnya meminjam teman mereka untuk dapat melihat gerhana matahari sementara yang jarang terjadi. Sebagian warga juga melihat gerhana matahari melalui tiga teropong astronomi secara bergantian. “Mataharinya sudah tinggal separuh,” kata Imam salah seorang warga yang melihat melalalui teropong.

Menurut Ketua Badan Pengelola MAJT Noor Achmad sekitar 30.000 orang yang mengikuti kegiatan menonton bareng gerhana matahari dan salat kusuf atau salat gerhana. ”Jemaah yang hadir lebih kurang 30.000 orang berasal dari berbagai kalangan, yakni pelajar, Majelis Ulama Indonesia Jateng yang sedang mengadakan musyawarah daerah, ormas Islam, guru, dan masyarakat umum,” ungkap dia.

2042 Lagi
Sementara itu, Ketua Tim Ilmu Falak, Hisab dan Rukyat MAJT, M. Izzuddin, menyatakan gerhana matahari yang dapat dilihat di Semarang hanya sebagian saja, yakni sekitar 80%. “Gerhana matahari berlangsung selama dua jam, mulai pukul 06.20 WIB sampai 08.20 WIB dan puncaknya pada 7.20 WIB,” jelas dia.

Peristiwa gerhana matahari total (GMT) di Indonesia, menurut dia, akan kembali terjadi pada 20 April 2042. “Jadi harus menunggu 26 tahun lagi untuk dapat melihat GMT,” ujar dia.

Izzuddin menambahkan GMT sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada 11 Juni 1983 yang melewati Jateng, Jatim dan Sulawesi Selatan, dan pada 18 Maret 1988 melewati Sumatra bagian Selatan, Bangka-Belitung dan Kalimantan. “Sedangkan GMT pada 24 Oktober 1995 hanya melewati sebagian kecil wilayah Indonesia, yakni di Sangihe Talaud,” ungkap dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya