SOLOPOS.COM - Siswa-siswi SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS) di Kota Semarang, Rabu (9/3/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Gerhana matahari membuat warga Kota Semarang penasaran ingin menyaksikannya secara langsung, tak terkecuali siswa-siswi SMP Islam Sultan Agung Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tak ada rotan akar pun jadi. Kalimat itu tampaknya tepat untuk menggambarkan aksi para siswa-siswi SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang. Meski tak memiliki kacamata pelindung maupun teropong untuk menyaksikan momentum langka gerhana matahari, Rabu (9/3/2016), para pelajar SMP Islam Sultan Agung 4 tak kehilangan akal. Mereka tetap bisa menyaksikan proses gerhana matahari itu dari halaman depan sekolahnya dengan cara aman yang sederhana.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Metode sederhana yang digunakan para siswa SMP Islam Sultan Agung 4 untuk menonton proses tertutupnya muka matahari oleh bayangan bulan terbilang cukup unik. Mereka memilih menyaksikan proses terjadinya gerhana dari ember besar yang diisi air maupun dengan menggunakan alat bantu dari kardus bekas kemasan susu bubuk yang dilengkapi alumunium foil. Namun untuk menyaksikan proses gerhana itu, para siswa-siswi SMP Islam Sultan Agung 4 tersebut harus membelakangani matahari. Mereka bisa menyaksikan proses gerhana itu dari air di dalam ember maupun dari pantulan cahaya yang terlihat di dinding kardus setelah melewati alumunium foil.

Terapkan Sains
Salah seorang guru SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang, M. Sabardi, mengaku metode itu diterapkan sebagai alternatif bagi siswanya menyaksikan proses gerhana matahari meski tanpa menggunakan kacamata pelindung maupun teropong. Selain itu, metode ini juga menjadi media pembelajaran bagi siswanya dalam menerapkan sains alias ilmu pengetahuan.

“Memang dengan menggunakan metode ini proses gerhananya enggak terasa. Tapi, siswa-siswa kami jadi lebih kreatif daripada memakai kacamata,” ujar Sabardi saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela acara.

Meski hanya menggunakan alat-alat yang sederhana, namun hal ini tak mengurangi antusiasme para siswa menyaksikan proses gerhana. Mereka bahkan saling berebut menggunakan alat dari kotak susu bekas itu untuk menyaksikan proses gerhana.

Salah seorang siswa, Mutiara Prastiani, mengaku tidak kecewa meski hanya menggunakan alat dari kotak susu berbahan kardus. “Mungkin kalau menggunakan kacamata, gerhana mataharinya bisa kelihatan lebih jelas. Kalau pakai ini hanya kelihatan kecil. Tapi, enggak apa-apa, yang penting kami bisa menikmati momen langka yang terjadi tidak setiap tahun ini,” ujar siswi kelas VIII itu.

Selain menggelar acara nonton bareng gerhana matahari, SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang juga menggelar salat gerhana berjemaah.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya