Jateng
Minggu, 21 Februari 2021 - 04:00 WIB

Gubernur Ganjar Anggap Jogo Tonggo Kunci Keberhasilan PPKM Mikro Jateng

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meninjau PPKM Mikro di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/2/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, UNGARAN — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro di Jateng tergolong berhasil. Keberhasilan PPKM Mikro di Jateng itu, menurut Ganjar tak terlepas dari program Jogo Tonggo.

Program Jogo Tonggo itu sudah diterapkan terlebih dahulu oleh masyarakat Jateng atas instruksinya sebelum penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM mikro tersebut.

Advertisement

Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang, Kamis (18/2/2021). Selain di Desa Banyubiru, Ganjar mengaku juga sudah meninjau penerapan PPKM di wilayah Batang, Pekalongan, Kendal, dan Kota Semarang.

Baca Juga: Mengeluh Punya Haters ke Fiki Naki, Mata Dayana Berkaca-Kaca...

Advertisement

Baca Juga: Mengeluh Punya Haters ke Fiki Naki, Mata Dayana Berkaca-Kaca...

“Bagus. Saya sih masih melihat dari konsep ke implementasi dulu, belum sampai kualitas. Meski pun sudah ada yang kualitasnya bagus bisa menjaga, tapi relatif rata-rata semangatnya ada,” tutur Ganjar.

Ganjar menilai sebenarnya PPKM Mikro sesuai dengan ide awal programnya yakni Jogo Tonggo. Di mana sejak awal, Jateng menerapkan Jogo Tonggo di tingkat RW.

Advertisement

PPKM Mikro diterapkan pemerintah sejak 9 Februari lalu. PPKM Mikro dilaksanakan di level terkecil dengan kritera daerah tersebut masih kategori zona merah atau berisiko persebaran Covid-19 tinggi.

Baca Juga: Tak Ditangkap Polisi, Raffi Ahmad dan Ahok Trending Topic Twitter

Namun tidak menutup jika ada desa yang tetap melakukan PPKM Mikro meski tidak tergolong zona merah. “Faktanya desa ini PPKM berjalan, meski tidak [zona] oranye. Oranye saja enggak, kuning juga cuma sedikit. Lainnya hijau, tapi tetap melaksanakan. Artinya kita waspada,” ujarnya

Advertisement

Cerita seperti ini, menurut Ganjar, sama seperti saat pelaksanaan PSBB Jawa-Bali yang sebenarnya hanya akan dilaksanakan di Semarang dan Solo. Namun akhirnya terlaksana di hampir seluruh daerah Jateng.

“Jadi artinya, ayo PPKM-mu aktifkan saja. Jaga semua tempatnya sendiri-sendiri sehingga nantinya kita bisa berkontribusi dengan baik untuk penurunan,” tandasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif