Jateng
Selasa, 1 Oktober 2019 - 18:50 WIB

Gubernur Jateng Minta Intelijen Tangkap Penggerak Unjuk Rasa Pelajar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbusana adat Bali memberikan pembekalan kepada kepala sekolah di Jateng, Selasa (1/10/2019). (Antara-Wisnu Adhi)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blak-blakan menunjukkan ketidakpercayaannya bahwa pelajar memiliki aspirasi politik yang tercurah melalui demonstrasi. Ia meminta jajaran intelijen untuk menemukan pihak yang menggerakkan para pelajar berunjuk rasa.

“Maka sekarang negara harus bertindak, intelijen keamanan sudah harus mencari siapa penggerak agar jangan sampai anak-anak menjadi korban,” tukas Gubernur Ganjar Pranowo seusai memberikan pembekalan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan se-cabang dinas wilayah I di SMK Negeri 7 Semarang, Jateng, Selasa (1/10/2019).

Advertisement

Menurut Ganjar Pranowo, ada pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan kekacauan di balik demonstrasi yang melibatkan kalangan mahasiswa dan pelajar. “Sudah banyak bukti adanya pihak yang mendesain agar Indonesia chaos, bahkan di Jakarta sudah viral, di mana ada orang yang mengenakan seragam pelajar dan ikut demo, padahal bukan pelajar, badannya tatoan, berumur 22 tahun, meminjam seragam, dan dibayar Rp40.000 hingga Rp200.000,” tuduhnya.

Secara khusus, Ganjar Pranowo sangat menyesalkan keterlibatan pelajar dalam demonstrasi itu dan meminta seluruh kepala sekolah di Jateng untuk lebih mengawasi anak-anak didiknya. “Jangan dimarahi, diajak bicara saja. Komite sekolah juga harus proaktif turun sampai ke orang tua siswa agar mereka tahu dan ikut memberikan pengawasan,” katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau semua pelajar SMA/SMK di Jateng agar tidak ikut demonstrasi dan fokus belajar. “Kalau ingin berdemo yang berdemo yang baik, demo ala pelajar itu demo prestasi, misalnya, juara lomba apa, itu demo. Kalau toh memang ingin mempelajari politik praktis, silakan saja. Yuk debat terbuka, kampanye pemilihan ketua OSIS dan lainnya, saya rasa itu lebih baik,” ujarnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif