Jateng
Selasa, 18 Mei 2021 - 01:00 WIB

Gubernur Jateng Minta Seluruh RS Antisipasi Lonjakan Covid-19

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (17/5/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua rumah sakit di Jateng siaga dalam antisipasi potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca-Idulfitri 1442 Hijriah atau Lebaran 2021.

Selama 14 hari ke depan, semua rumah sakit harus siap dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus itu. “Saya minta rumah sakit siaga. Kadinkes dan Sekda sudah saya minta menyiapkan. Kita menghitungnya 14 hari ke depan. Apakah ada lonjakan pasca-Lebaran atau tidak. Belum lagi dampak-dampak wisata yang belum selesai,” kata Ganjar seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (17/5/2021) di kantornya.

Advertisement

Baca Juga: Jamur Punya Efek Antikanker, Ini Hasil Penelitian!

Dari data yang ada, belum ada lonjakan kasus berarti di Jateng. Data pekan ke-19, angka kasus Covid-19 Jateng justru menurun dibanding pekan sebelumnya.

“Jadi belum ada, karena masih menunggu 14 hari ke depan. Kalau data terakhir justru menurun. Kemarin yang hasil swab selama lebaran hasilnya juga tidak banyak. Dari 43.000 tes, hanya 56 yang ditemukan positif,” ujarnya.

Advertisement

Terapkan 3T

Meski begitu pihaknya menegaskan akan terus gencar menerapkan testing, tracing, dan treatment. Random test juga akan terus dilakukan di puntu-pintu keluar Jateng demi antisipasi lonjakan Covid-19.

“Tetap kita lakukan testing, agar bisa membantu provinsi lain. Sehingga, kalau kita random test, harapannya mereka yang akan kembali ke tempat kerja asal atau mereka yang ingin bepergian ke daerah lain di luar Jateng semuanya sehat,” pungkasnya.

Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Pekan Lebaran!

Advertisement

Sementara itu, dalam rapat tersebut Presiden Joko Widodo meminta semua kepala daerah mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Sebab meski mudik dilarang, faktanya ada 1,5 juta warga yang tetap nekat mudik.

“Hati-hati pasca-Lebaran. Betul-betul kita harus waspada karena berpotensi ada peningkatan kasus baru Covid. Meskipun kita mengeluarkan kebijakan larangan mudik, saya dapat data masih ada 1,5 juta orang yang mudik pada 6-17 Mei kemarin,” kata Jokowi.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif