SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan menggendong anak salah seorang warga memegang seekor sapi jenis Simental yang diserahkannya kepada pengurus Masjid Al Mukharom, Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, pada Hari Iduladha 1438 H. (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Gubernur Jateng Ganjar Pramono ingin mentradisikan salat id di lokasi berbeda demi mencegah Semarang sentris.

Semarangpos.com, PEKALONGAN — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (1/9/2017), melaksanakan salat Iduladha 1438 H bersama ratusan warga di Masjid Al Mukharom, Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jateng. Ia mencoba mentradisikan pelaksanaan Salat Id di lokasi yang berbeda setiap tahunnya sehingga Provinsi Jawa Tengah tidak Semarang sentris.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Saya sangat senang bisa salat id di sini, bisa berbagi kebahagiaan di tempat-tempat yang membutuhkan sehingga Jateng tidak Semarang sentris,” ungkap Gubernur Ganjar seusai melaksanakan salat id di Masjid Al Mukharom, Jumat.

Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan banyak desa atau dusun di Provinsi Jateng yang tidak pernah mendapatkan hewan kurban untuk dibagi-bagikan kepada warganya saat Hari Iduladha. “Maka kalau hari ini kita bisa bersama mereka berbagi kebahagiaan, tentu insya Allah lebih berkah dan bermanfaat,” ujarnya.

Pada 2016, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melaksanakan salat id dan menyerahkan hewan kurban di Masjid Nur Syekha, Dukuh Kusen, Desa Pesantren, Kecamatan Ululjami, Kabupaten Pemalang. Sedangkan dua tahun sebelumnya di Kabupaten Purbalingga, serta Kabupaten Demak.

Ganjar mengaku asyik-asyik saja saat menginap di rumah salah seorang warga di Desa Mulyorejo, daerah sering tergenang banjir rob sebelum Pemkab Pekalongan membangun tanggul permanen. “Saya ngiras-ngirus, berkurban di sini, salat bareng masyarakat, semalam tidur di sini melihat kondisi yang dulu tergenang rob,” kata mantan anggota DPR itu.

Ganjar yang didampingi istri, Siti Atikoh, dan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, serta sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah bahkan menyempatkan diri bersalaman dengan beberapa warga setempat sebelum memasuki masjid untuk salat id. Pada kesempatan tersebut, Ganjar menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi jenis simental dengan berat 1 ton kepada pengurus Masjid Al Mukharom. Diserahkan bantuan Rp25 juta dari Baznas Jateng guna pavingisasi di Desa Mulyorejo.

Di hadapan warga seusai salat di masjid yang berada kawasan pesisir pantai dan sebelumnya selalu tergenang rob, Ganjar mengaku senang bisa bersilaturahim dengan warga. Ganjar ingin Iduladha setiap tahun bisa menjadi momentum bagi pemerintah di semua tingkatan untuk berbagi dengan sesama.

Ia juga mengimbau masyarakat menjaga kerukunan dan mewaspadai berbagai upaya yang ingin memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sekarang ini ada yang jualan fitnah dan menjelek-jelekkan pihak lain, termasuk pemerintah, dan baru-baru ini ada yang menawarkan umrah dengan biaya murah, tapi ternyata menipu, itu harus kita waspadai,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menanggapi tindak kekerasan dan ketidakadilan yang dialami masyarakat muslim Rohingya di Myanmar. “Kita harus bersyukur masih bisa melaksanakan salat Iduladha, muslim Rohingya tidak bisa beribadah. Di sana berselisih, tapi di sini kita saling tolong,” ujarnya.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, konsep agama Islam yang rahmatan lil alamin atau menjadi rahmat untuk semua itu, penting diaplikasikan, tidak hanya bagi masyarakat yang agamanya sama, tapi juga dengan masyarakat yang berbeda agama.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya