Jateng
Selasa, 22 September 2020 - 03:00 WIB

Gubernur Jateng Usulkan Gelang Khusus Penderita Diabetes & Hipertensi

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Nur Istibsaroh)

Solopos.com, SEMARANG Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar penderita hipertensi dan diabetes menggunakan gelang khusus. Gagasan Gubernur Jateng itu disampaikannya agar penderita hipertensi dan diabetes terawasi saat pandemi Covid-19.

Bukan tanpa alasan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melontarkan gagasan gelang penderita hipertensi dan diabetes itu di tengah pandemi virus corona. Berdasarkan pengamatannya, kedua jenis pasien itu rentan terinfeksi virus corona jenis baru pemicu Covid-19.

Advertisement

Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai Kedua Pemprov Jateng, Senin (12/9/2020).

Ada Bukti Baru! Planet Venus Dihuni Alien?

Advertisement

Ada Bukti Baru! Planet Venus Dihuni Alien?

Ganjar telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng untuk mendata orang dengan penyakit diabetes dan hipertensi. Terlebih lagi, berdasarkan data yang ada penderita dua penyakit itu menjadi penyumbang tertinggi angka kematian akibat Covid-19 di Jateng.

“Memang yang komorbiditas ini betul-betul perlu mendapatkan perhatian khusus. Maka, saya minta didata dan dilakukan treathment-treathment tertentu,” kata Ganjar.

Advertisement

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga mengusulkan agar orang dengan diabetes dan hipertensi di Jateng dibuatkan gelang khusus. Gelang itu berfungsi untuk menandakan, bahwa orang-orang tersebut harus dijaga secara ketat.

Waspada Happy Hypoxia Sertai Virus Corona!

“Sehingga orang akan tahu, mereka orang-orang dengan komorbiditas yang harus dijaga. Jadi, kita tidak mendekat dan seterusnya, agar mereka tidak tertular virus Covid-19. Ini cara pencegahan kita kepada mereka,” tegasnya.

Advertisement

Selain itu, saat ini Ganjar sedang mengebut penanganan Covid-19 dengan cara mikrozonasi. Ia telah memerintahkan kabupaten’kota untuk menganalisis, daerah mana saja yang masuk zona merah atau kuning, dan memetakan sampai tingkat kelurahan dan RT/RW.

“Ada sembilan Kabupaten/Kota di Jateng yang mendapat perhatian. Saya minta mereka membuat mikrozonasi sampai ke tingkat paling kecil. Setelah itu, nanti kita keroyok bersama-sama untuk menyelesaikannya,” terangnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif