SOLOPOS.COM - Gunung Merapi saat menggugurkan awan panas. (Istimewa/@bpptkg)

Solopos.com, SEMARANGBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut guguran awan panas (AGP) di Gunung Merapi, Rabu (8/2/2023) pagi masih terpantau aman alias terkendali. Kendati aman, masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi diminta tetap waspada.

Kabid Kebencanaan BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, mengatakan peristiwa APG pagi ini hanya berdampak di daerah Kabupaten Boyolali, yakni di Desa Sangup dan Desa Sruni di Kecamatan Musuk. Selain itu berada di Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Yang terdampak APG hanya di Boyolali dan kondisi sekarang juga masih terkendali. Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada. Tetap pantau informasi kebencanaan dari BPBD setempat dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG),” kata Dikki kepada Solopos.com, Rabu (8/2/2023).

Imbauan tetap siaga, lanjut Dikki, disebabkan kondisi Gunung Merapi sebenarnya sudah berstatus siaga level tiga sejak akhir 2020 lalu.

Bahkan, pihaknya terus berkordinasi dengan BPBD DIY dan empat kabupaten lainya guna meminimaliasi kejadian yang tak diinginkan. Keempat BPBD lain itu, yakni Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali.

“Soalnya biasanya, setelah level tiga nanti jadi awas. Dulu peridoe sebelumnya, 2020 harusnya periode erupsi. Alhamdulullah sampai dengan tiga tahun ini Gunung Merapi kondisinya erupsi efusif, arah Magelang Sleman. Tapi kami tetap pantauan terus agar siap kalau ada kondisi luar biasa (KLB). Setiap pekan dan bulan juga ada pertemuan dengan BPBD DIY dan empat kabupaten yang rawan terdampak. Tujuanya mitigasi bencana,” terangnya.

Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi milik BPPTKG, @bpptkg dijelaskan awan panas guguran Merapi pada Rabu terjadi sekitar pukul 07.10 WIB.

Dituliskan dalam takarir, tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik dan jarak luncur 1.500 m ke arah Kali Boyong atau barat daya.

“Hujan abunya kalau di daerah Sruni tipis. Yang agak tebal di daerah atas seperti Sangup. Berlangsung sekitar 10-15 menit,” ujar salah satu warga Sruni, Musuk, Rahayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya