Jateng
Jumat, 17 Juli 2020 - 11:11 WIB

Gunung Merapi Sudah Bengkak 14 Cm, Ganjar: Insya Allah Masih Aman

Imam Yuda Saputra  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau pos pemantauan Gunung Merapi di Babadan, Magelang, Kamis (16/7/2020). (Istimewa/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, MAGELANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan meski perut Gunung Merapi bengkak, kondisi saat ini masih aman.

Pembengkakan pada bagian perut Merapi itu karena adanya kandungan magma yang berlimpah. Dalam sehari pembengkakan Gunung Merapi terpantau 0,5 sentimeter (cm). Hingga saat ini, pembengkakan mencapai 14 cm.

Advertisement

“Pembengkakan perut Merapi terjadi rata-rata 0,5 cm per hari. Kategori ini masih cukup aman. Sejak 22 Juni sampai sekarang pembengkakan terjadi hanya 14 cm,” ujar petugas pos pantau Gunung Merapi di Babadan, Magelang, Yulianto, Kamis (16/7/2020).

Ini Situs Belanja Online Terfavorit Masyarakat Indonesia, Cowok Punya Pilihan Sendiri

Advertisement

Ini Situs Belanja Online Terfavorit Masyarakat Indonesia, Cowok Punya Pilihan Sendiri

Yulianto menegaskan kondisi saat ini masih terbilang aman. Ia membandingkan dengan fenomena yang sama pada tahun 2006 silam saat Merapi erupsi cukup dahsyat. Kala itu pembengkakan perut Merapi berkisar tiga meter per hari.

Ganjar Pranowo berharap meski kondisi Gunung Merapi bengkak, situasi tetap terkendali. Ia meminta petugas pengamatan selalu aktif menginformasikan tentang kondisi terkini Merapi.

Advertisement

PLN Solo Beri Diskon Tambah Daya Listrik Hanya Rp170.845, Ini Syaratnya

BPBD Jateng Telah Menyiapkan Langkah Antisipasi

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan antisipasi-antisipasi apabila terjadi erupsi mengingat saat ini Gunung Merapi bengkak hingga 14 cm. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, pun sudah menyiapkan berbagai hal dengan baik.

“BPBD sudah siapkan antisipasi-antisipasinya. Di sini, ada juga keluarga kembar yang disiapkan. Jadi kalau terjadi bencana, bisa mengungsi di tempat keluarganya itu. Tapi saya pesankan agar protokol kesehatannya dijaga, karena sekarang sedang ada Covid-19,” terang dia.

Advertisement

Kasus Covid-19 Indonesia Terparah di Asia Tenggara

Menurut dia, sejumlah simulasi juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seiring fenomena Gunung Merapi bengkak. Semua kekuatan baik TNI/Polri, Tagana, SAR, kepala desa, maupun masyarakat sudah melakukan simulasi penanganan.

“Bahkan kami lebih lengkap lagi soal pelatihannya. Selain untuk menyelamatkan nyawa orangnya, tapi juga hewan ternaknya. Kalau hewan ternak tidak difasilitasi, orang di pengungsian masih teringat hewan ternak dan mencuri waktu untuk pulang. Ini bahaya,” tegas Ganjar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif