Jateng
Sabtu, 13 September 2014 - 07:50 WIB

GUNUNG SLAMET SIAGA : Kemensos Siapkan Bantuan untuk Warga Lereng Slamet

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lava pijar terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Jumat (12/9/2014). Aktivitas Gunung Slamet sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB mengeluarkan 26 kali lava pijar setinggi 200-1500 m dan 4 kali suara dentuman keras. (JIBI/Solopos/ANTARA/Oky Lukmansyah).

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan bantuan untuk warga sekitar lereng Gunung Slamet jika terdampak erupsi dan terpaksa harus mengungsi, sudah disiapkan.

“Mudah-mudahan tidak terjadi, tetapi kalau terjadi kami sudah siapkan tenda, evakuasi pengungsi, dapur umum. Kalau ada ‘tanggap darurat’ itu tanggung jawab Kementerian Sosial,” katanya seperti dikutip Antara, Jumat 12/9/2014).

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut usai menjadi pembicara utama pada kuliah umum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Menurut dia, langkah-langkah yang akan dilakukan jika terjadi penetapan masa tanggap darurat, termasuk berkaitan dengan erupsi Gunung Slamet, sudah disiapkan, demikain pula dengan bantuan-bantuan.

“Kalau masa tanggap darurat itu kan misalnya, makanan bayi, pakaian ibu dan anak, dapur umum. Itu selama dua minggu cukup. ‘Buffer stock’ (cadangan) dari provinsi selalu ada,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan Kemensos memang bertanggung jawab pada masa “tanggap darurat” jika terjadi bencana alam, sementara langkah selanjutnya setelah masa ‘tanggap darurat’ tugas kementerian yang lain.

“Tugas Kemensos ya saat-saat diputuskan ‘tanggap darurat’. Itu tugas kami. Nanti rekonstruksi, rehabilitasi, itu tugas kementerian lain, terutama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” kata Salim.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengimbau warga yang bermukim di lereng selatan Gunung Slamet belum perlu mengungsi karena status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu masih tetap “Siaga”.

Advertisement

“Masyarakat harap tetap tenang, tidak usah panik, dan melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, tetap waspada. serta tidak boleh mendekati radius 4 kilometer dari puncak,” katanya di Banyumas, Jumat.

Bupati mengatakan hal itu dalam sosialisasi mengenai kondisi Gunung Slamet kepada para ketua rukun tetangga, ketua rukun warga, dan para tokoh masyarakat Desa Melung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif