Jateng
Sabtu, 12 Desember 2015 - 07:50 WIB

GURU BESAR UNDIP : Undip Kukuhkan Budiyono Sebagai Guru Besar Aktif Ke-100

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prof. Budiyono (insetyonoto/JIBI/kanalsemarang)

Guru Besar Undip yang ke-100 dikukuhkan, Sabtu (12/12/2015).

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Budiyono Msi sebagai guru besar aktif ke-100.

Advertisement

Upacara pengukuhan Budiyono sebagai guru besar Teknik Kimia pada Fakultas Teknik (FT) Undip dilakukan di Gedung Prof. Soedarto Kampus Undip, Tembalang, Semarang, Sabtu (12/12/2015).

“Guru besar aktif Undip saat ini sebanyak 99 orang, dengan dikukuhkan Prof. Budiyono menjadi 100 orang,” kata Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama kepada wartawan di Semarang, Jumat (11/12/2015).

Rektor menambahkan jumlah guru besar Undip masih sedikit yakni 16% dari total jumlah dosen sekitar 1.600 orang. Untuk itu pihaknya akan terus mengejar peningkatan jumlah guru besar.

Advertisement

“Kami akan proaktif sebagai promotor mendorong dosen yang telah memenuhi syarat agar menjadi guru besar, ” imbuh Yos.

Menurut Ketua Senat Undip Prof. Sunarso dari 100 guru besar yang masih aktif tersebut terdiri dari 79 pria dan 21 wanita. “Ada 37 guru besar yang telah memasuki purna tugas,” ungkap dia.

Sementara itu, Budiyono yang menjadi guru besar ke-14 Fakultas Teknik dalam pidato pengukuhan akan menyampaikan tentang percepatan pemanfaatan energi terbarukan melalui penguasaan teknologi produksi biogas berbasis limbah bimoassa.

Advertisement

”Pemerintah Indonesia masih terlena dengan menggantungkan pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi primer. Belum memanfaatkan energi biogas yang bebasis limbah bioamassa,” ujar dia kepada kanalsemarang.com.

Padahal cadangan minyak Indonesia, menurut Budiyono tinggal 3,7 miliar barel, dengan produksi minyak 360 juta barel per tahun maka cadangan minyak akan habis selama 10-11 tahun ke depan. ”Sudah saatnya pemerintah memanfaatkan energi biogas berbasis bioamassa yang bahan bakunya berlimpah,” saran dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif