Jateng
Selasa, 27 April 2021 - 17:05 WIB

Gus Yasin Ajak Santri di Jateng Tidak Mudik Lebaran

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, memberikan pengarah kepada santri Ponpes Sirojut Tholibin Kersan, Kendal, tentang penerapan protokol kesehatan, Selasa (6/10/2020). (Solopos.com/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, mengajak para santri di Jateng untuk tidak mudik Lebaran tahun ini.

Menurut putra pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar, Sarang, Rembang, Kiai Maimun Zubair, ini menilai larangan mudik merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka penularan Covid-19.

Advertisement

“Untuk menghormati apa yang sudah diputuskan pemerintah lebih baik ditahan dulu [mudik]. Kita [Pemprov Jateng] akan berkoordinasi dengan ponpes. Santri ini kan sebenarnya saat ini sudah libur, sebagian juga sudah ada yang pulang. Harapannya, mereka tidak bergerombol,” ujar Gus Yasin saat dijumpai wartawan di kantornya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Tanpa Surat Keterangan Sehat Pemudik Tak Bisa Masuk Pemalang

Advertisement

Baca juga: Tanpa Surat Keterangan Sehat Pemudik Tak Bisa Masuk Pemalang

Menurut Gus Yasin, meski saat ini sebagian ponpes di Jateng telah meliburkan para santri, pengurus ponpes harus tetap memantau anak didiknya. Terutama bagi santri yang masih berada di area ponpes.

“Memang sebagian sudah ada yang libur, tapi juga masih banyak yang di ponpes,” ujar Gus Yasin.

Advertisement

“Semoga ya nanti diadakan zoom. Supaya mereka tetap bisa berkomunikasi dengan orang tua, meski tidak pulang,” tuturnya.

Baca juga: Aparat Blora Perketat Pengawasan Jalur Perbatasan Cepu–Bojonegoro

Potensi Penularan

Senada juga disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang meminta santri untuk menahan diri untuk tidak mudik Lebaran. Ia meminta para santri turut menjadi bagian dari tren baik penanganan Covid-19 saat ini.

Advertisement

Ganjar menjelaskan, pelarangan mudik merupakan bagian dari pencegahan. Pasalnya, saat mudik akan menimbulkan keramaian. Di sisi lain, muncul kekhawatiran protokol kesehatan yang diabaikan.

“Kenapa enggak boleh mudik, karena kalau mudik itu rombongan. Kalau rombongan banyak sekali, kalau banyak sekali, nanti ada potensi ketularan,” kata Ganjar.

Baca juga; Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di Kudus Terus Naik

Advertisement

Sebelumnya, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, meminta pemerintah memberikan dispensasi kepada santri agar bisa mudik pada Lebaran kali ini.

Wapres minta agar para santri dikecualikan dari aturan larangan mudik Lebaran 2021 yang diatur pemerintah karena Lebaran merupakan waktu bagi santri pulang ke rumah setelah menjalani proses belajar di ponpes.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif