SOLOPOS.COM - Sisir gunung Kecamatan Ngargoyoso, Minggu (21/12/2014). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Tim sukarelawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah menyisir hutan di kaki Gunung Lawu, Minggu (21/12/2014). Kegiatan itu dilakukan untuk memeriksa kondisi tanah di dataran tinggi Ngargoyoso yang mungkin saja mengancam keselamatan warga. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Ilustrasi sukarelawan (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Langkah antisipasi bencana di Kabupaten Magelang terus dilakukan Pemkab setempat. Salah satunya dengan menyiagakan ratusan sukarelawan melalui apel siaga.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

 

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Ratusan sukarelawan mengikuti apel siaga yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai kesiapan menghadapi bencana alam pada musim hujan.

“Kami mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Berdasarkan pengalaman, musim hujan hampir selalu ada kejadian kebencanaan, tidak hanya puting beliung dan banjir, tetapi tanah longsor dan sebagainya,” kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Sudjadi seperti dikutip Antara, Senin (22/12/2014).

Ia mengatakan hal tersebut usai apel siaga di Lapangan Soepardi di Mungkid Magelang.

Ia menuturkan apel siaga merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan mengantisipasi bencana alam yang mungkin terjadi. Kabupaten Magelang termasuk daerah rawan bencana alam, tidak hanya karena erupsi Gunung Merapi dan dampak sekundernya berupa banjir lahar, tetapi juga karena rawan tanah longsor, puting beliung dan lainnya.

Apel siaga tersebut diikuti 800 personel dari berbagai elemen, antara lain komunitas relawan, TNI, dan Polri. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan simulasi dan penandatangan komitmen bersama tentang penanggulangan bencana.

“Apel siaga ini untuk menyatukan persepsi, langkah untuk kesiapan menghadapi bencana,” katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan simulasi dan sosialisasi ke sejumlah titik rawan bencana.

“Langkah antisipasi sudah kami lakukan, untuk Januari dan Februari mendatang adalah ancaman bencana tinggi karena selama dua bulan tersebut merupakan puncak musim hujan,” katanya.

Ia menyebutkan untuk tanah longsor ada beberapa titik yang perlu diwaspadai, yakni di sekitar kawasan perbukitan Menoreh (Kecamatan Borobudur dan Salaman), Gunung Sumbing (Kajoran, Windusari, Kaliangkrik dan Bandongan), Merbabu (Pakis, Sawangan dan Ngablak), Telonoyo dan Andong (Kecamatan Grabag dan Ngablak).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya