SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Harga bahan pangan di Kudus khususnya kedelai impor menurun dalam dua pekan terkahir. Peurunan harga ini disebabkan karena terpengaruh indeks perdagangan 

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

 

Kanalsemarang.com, KUDUS- Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini turun menjadi Rp7.800 per kilogram, dibanding harga jual sebelumnya mencapai Rp8.000/kg.

“Penurunan harga jual kedelai impor ini terjadi sejak dua pekan terakhir dan hingga sekarang masih tetap stabil dengan harga Rp7.800/kg,” kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Maruf seperti dikutip Antara, Sabtu (10/1/2015).

Ia mengatakan, turunnya harga jual kedelai impor karena pengaruh indeks perdagangan bukan karena faktor adanya penurunan harga BBM pada awal bulan ini, ketika harga BBM naik juga masih stabil.

Kalaupun ada kenaikan harga jual, kata dia, justru jauh sebelum ada kenaikan harga BBM menjadi Rp8.000/kg dari sebelumnya Rp7.700/kg.

“Saat kenaikan harga BBM memang berimbas pada biaya transportasi yang mengalami kenaikan, namun harga jual kedelai kepada konsumen tidak dinaikkan,” ujarnya.

Alasan tidak menaikkan, kata dia, karena pertimbangan kenaikan biaya transportasinya tidak terlalu signifikan.

Meskipun harga jual kedelai turun, lanjut dia, transaksi penjualannya masih tetap stabil dengan permintaan berkisar 15 ton hingga 20 ton per hari.

Sementara jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kudus mencapai 300-an pengusaha.

Untuk stok kedelai lokal, kata dia, sejak sepekan kosong karena belum ada lagi pasokan dari beberapa daerah penghasil kedelai.

Beberapa daerah penghasil seperti Purwodadi, Kabupaten Jember, Lamongan, dan Jatim diperkirakan sudah melewati masa panen kedelai.

Harga jual terakhir untuk kedelai lokal sebesar Rp7.600/kg.

Sementara stok yang tersedia saat ini hanya kedelai impor sebanyak 50 ton dan masih bisa bertambah sesuai kebutuhan.

Adapun kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium pada November 2014 menjadi Rp8.500/liter dari Rp6.500/liter dan solar naik menjadi Rp7.500/liter dari Rp5.500/liter.

Kemudian turun lagi pada awal Januari 2015 untuk premium menjadi Rp7.600 per liter dan solar menjadi Rp7.250 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya