SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (Dok/JIBI/Solopos)

Harga beras di Semarang belum juga turun meskipun harga BBM sudah turun. Fenomenasi pasar ini dikeluhkan konsumen

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Harga beras belum menunjukkan penurunan meskipun komoditas penting lain sudah mengalami penurunan harga seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).

“Untuk harga beras premium masih di kisaran Rp10.000/kg, sedangkan harga beras tipe menengah Rp9.500/kg,” kata salah satu pedagang sembako Pasar Peterongan Rumini seperti dikutip Antara, Rabu (4/2/2015).

Menurutnya, harga tersebut berlaku sejak harga BBM belum mengalami penurunan. Stabilnya harga tersebut sudah terjadi dari level distributor sehingga pedagang hanya mengikuti harga yang berlaku.

“Sebetulnya sudah banyak pembeli yang bertanya kenapa harga beras tidak juga turun, padahal kan harga BBM sudah turun sejak lama,” katanya.

Meski demikian, ada beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan harga salah satunya telur. Untuk harga telur saat ini Rp18.200/kg setelah sebelumnya di harga Rp22 ribu/kg.

“Penurunan ini terjadi bertahap, baru kemarin harga telur Rp18.600/kg dan hari ini turun lagi menjadi Rp18.200/kg,” katanya.

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas minyak goreng curah yang sudah tiga hari ini turun menjadi Rp9.700/kg setelah sebelumnya di harga Rp10 ribu/kg. Sedangkan untuk harga bawang putih masih stabil yaitu Rp14 ribu/kg dan bawang merah antara Rp9 ribu-12 ribu/kg.

Untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu gula pasir, jika sebelumnya harga perkilogram komoditas tersebut Rp8.400 sejak satu minggu lalu naik menjadi Rp9 ribu.

Sementara itu, mengenai belum turunnya harga beras tersebut, salah satu pedagang lain Rohani mengatakan beberapa penjual makanan yang biasa membeli beras kualitas premium saat ini mengganti dengan beras medium yang harganya lebih murah Rp1.000/kg.

“Jadi memang ada penurunan penjualan untuk beras kualitas premium. Harapan kami agar Pemerintah segera mengembalikan harga beras seperti semula yaitu di kisaran Rp7 ribu-8 ribu, dengan demikian penjualan kami juga bisa kembali seperti semula,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya