SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan tanam padi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi kegiatan tanam padi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harga beras yang melambung tinggi di Temanggung ternyata tak berdampak pada kehidupan petani. 

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

 

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Kenaikan harga beras akhir-akhir ini tidak dinikmati para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, karena saat ini mereka sedang memasuki masa tanam.

Petani warga Desa Giyanti, Darmiyati di Temanggung, Selasa, mengatakan saat ini petani tidak memiliki stok gabah, karena telah habis dijual beberapa waktu lalu untuk persiapan tanam dan memenuhi kebutuhan hidup.

Berdasarkan pantauan, harga beras di pasar tradisional Temanggung harga beras IR 64 yang semula Rp9.500 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram dan harga beras C4 super dari Rp10.500 per kilogram menjadi Rp11.000 per kilogram.

Beberapa daerah penghasil padi di Temanggung seperti Bulu, Jumo, Kandangan, dan Pringsurat saat ini sedang masa tanam.

“Kenaikan harga tidak bisa kami nikmati, karena sekarang bukan masa panen dan stok gabah telah habis sekitar sebulan lalu,” kata Darmiyati seperti dikutip Antara, Selasa (24/2/2015).

Ia mengaku kaget harga beras meroket, padahal waktu panen beberapa waktu lalu harga beras baru berkisar Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram.

Petani yang lain warga Pringsurat, Sugiyanto mengatakan selama ini jika masa panen harga beras cenderung turun, hal ini merugikan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya