SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (28/1/2015). Ganjar meminta adanya relokasi untuk warga Guyon yang teracam bencana, setelah tanah di wilayah tersebut ambles sejak beberapa tahun terakhir. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Harga beras naik dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Jateng.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melakukan pengecekan gudang beras milik pengusaha untuk memastikan tidak adanya penimbunan komoditas pangan tersebut.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyatakan kenaikan harga beras yang mencapai 30% diduga karena adanya pihak melakukan penimbunan.

“Kami akan melakukan pengecekan lapangan ke pasar dan gudang-gudang beras milik pengusaha untuk mendeteksi ada tidaknya penimbunan beras,” katanya di Semarang, Selasa (24/2/2015).

Kenaikan beras yang sangat tinggi, lanjut dia, membuat masyarakat kecil menjadi resah. Harga beras kualitas sedang di pasar saat ini mencapai Rp11.200/kilogram sampai Rp12.500/kilogram. Padahal sebelumnya harga beras kualitas sedang berkisar antara Rp10.700/kilogram sampai Rp11.000/kilogram.

“Mestinya yang diuntungkan kenaikan harga beras adalah para pedagang beras, tapi tidak menuduh pedagang mempermainkan harga. Pasti ada oknum tertentu, itu yang dicari,” ungkapnya.

Mengenai operasi pasar (OP) beras, Ganjar menyatakan kalau memang harga beras terus naik, maka bisa segera dilakukan operasi pasar. Hanya Gubernur meminta supaya bersabar karena pada Maret 2015 mendatang, sudah memasuki panen padi raya di beberapa daerah sentra beras di Jateng. “Pada saat panen padi raya kemungkinan harga beras mulai turun dan stabil,” tandasnya.

Raskin Lancar
Ganjar berharap sambil menunggu panen padi raya, penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) tetap berjalan lancar tanpa ada kendala. ”Penyaluran raskin jangan sampai tertunda supaya rakyat miskin masih bisa tetap makan, sehingga stabilitas harga beras tetap terjaga,” harap gubernur.

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jateng, Jateng Darmin Hartono menyatakan distribusi raskin masih berjalan lancar. Dia mengungkapkan persediaan beras Bulog di Jateng saat ini sebanyak 297.864 ton masih bisa untuk memenuhi kebutuhan sampai Agustus mendatang. ”Rata-rata distribusi beras setiap bulan sebanyak 37.233 ton,” ungkap dia.

Terpisah salah seorang pedagang beras di Semarang, Imam menyatakan kenaikan harga beras telah terjadi sejak sepekan lalu. Kenaikan rata-rata antara Rp1.000/kg-Rp1.500/kg.

”Pasokan beras dari beberapa daerah berhenti karena banjir dan beras dijual ke Jakarta sehingga harga beras di Jateng naik,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya