SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik).

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng mulai menerjunkan Satgas Pangan untuk memantau ketersediaan pangan di wilayahnya menyusul harga beras di pasaran yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan ketersediaan beras untuk 35 kabupaten/kota di Jateng saat ini tergolong aman. Menurutnya, masih ada sekitar 70.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) yang siap dikucurkan untuk operasi pasar sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga beras.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Operasi [pasar] pasti ada perhitungannya, terutama dari Disperindag dan Ketahanan Pangan. Terutama juga dari Bapanas [Badan Pangan Nasional]. Tapi, kalau bicara stok, laporan Bulog ke Gubernur masih cukup hingga tiga bulan kedepan,” ujar Ratna seusai menghadiri acara koordinasi dengan Penjabat Gubernur Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Kamis (7/9/2023).

Sementara itu, Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengaku telah memerintahkan Satgas Pangan untuk terjun ke lapangan. Satgas akan memantau kondisi pasar dan selanjutnya memberikan masukan langkah-langkah yang akan diambil Pemprov Jateng dalam menekan tingginya harga beras di pasaran.

“Satgas Pangan terdiri dari pemerintah daerah, kepolisian, dan Kejaksaan. Mereka akan mengecek ketersediaan sembako, khususnya beras. Tentunya juga melakukan langkah antisipasi terhadap indikasi adanya penyimpangan,” jelasnya.

Dilansir dari situs web Badan Pangan Nasional per tanggal 7 September 2023, harga beras medium di wilayah Jateng saat ini mencapai Rp12.540 per kilogram (kg). Sementara harga beras medium berada di angka Rp13.750 per kg.

Kenaikan harga beras di Jateng ini sudah terjadi sejak 1 Agustus lalu. Rata-rata kenaikan mencapai Rp500 per kilogram. Meski demikian, harga ini terus mengalami kenaikan sepanjang musim kemarau tahun ini.

Bahkan di tingkat Jateng, kenaikan harga beras IR 64 medium pada periode 1 Agustus hingga 1 September mencapai Rp700 per kg. Perbandingannya, pada 1 Agustus harga berar IR64 mencapai Rp11.318 per kg, sedangkan per 1 September mencapai Rp12.000 per kg.

Data tersebut pun sedikit berbeda dengan harga di pasar tradisional. Ada selisih harga cukup jauh, berkisar di angka Rp500 hingga Rp1.500 per kilogramnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya