SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri garam. (/JIBI/Solopos/Dok.)

Harga garam yang melonjak karena kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat itu terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah (Jateng).

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya membuat terobosan guna memberikan solusi atas melonjaknya harga garam akibat kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat itu. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jateng adalah dengan mempercepat pembangunan pabrik garam di Pati, Jateng.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Pengaraman di Jateng di Ruang Rapat Lantai V Gedung B Setda Pemprov Jateng, Senin (14/8/2017).

Dalam rapat itu, Ganjar mengatakan pembangunan pabrik garam di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, saat ini, sudah dilakukan feasibility study. Sementara itu, peletakan batu pertama atau ground breaking pabrik dengan luas lahan sekitar 2 ha itu diharapkan sudah bisa dilaksanakan 2017 ini.

“Suplai bahan baku karena ini terkait lahan, maka akan dibantu pemkab. Bahkan Desa Raci dan [desa-desa] di sebelahnya menyatakan siap [membantu]. Sedangkan luas lahan untuk suplai kita dorong dan teknologi dibantu BPPT [Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi],” papar Ganjar seperti dikutip laman resmi Internet Pemprov Jateng, Senin.

Kepala Desa Raci, Mamik Eko Trimurti, menyambut baik pembangunan pabrik garam di wilayahnya. Ia menyebutkan saat ini di desanya ada sekitar 750 hektare lahan yang digunakan memproduksi garam.

“Untuk suplai bahan garam, lahan di desa kami cukup untuk produksi. Bahkan, desa-desa sebelah juga siap. Petani garam di desa saya sangat mendukung pembangunan pabrik garam ini,” terang Mamik.

Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT, Imam Paryanto, menyebutkan keberadaan pabrik pengolah garam di Jateng merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan garam yang selama ini terjadi, terutama kebutuhan garam industri.

Imam menilai lahan tambak garam di Jateng saat ini belum mampu memproduksi garam industri, kecuali menerapkan konsep lahan garam yang terintegrasi dengan baik di sentra-sentra industri garam, seperti Pati, Jepara, Demak, Rembang, dan Brebes.

Ditambahkan, beberapa permasalah garam yang terjadi di Indonesia termasuk di Jateng, yang utama menyangkut cuaca, sehingga petani kerapkali berpacu dengan cuaca. Apabila hujan petani panen cepat, kualitas menjadi rendah. Selain itu luas tambak garam relatif terbatas dan lokasinya terpencil.

“Ini tentunya juga menyangkut bagaimana kita memanfaatkan lahan garam secara optimal. Ada gudang untuk menjaga stok garam secara terukur dan terdaftar dengan baik,” kata Imam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya