Jateng
Jumat, 15 Agustus 2014 - 00:40 WIB

HARGA IKAN PEKALONGAN : Pembatasan Solar dan Ombak Tinggi Bikin Harga Ikan Naik 20%

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi aktivitas nelayan. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN – Harga ikan di beberapa pasar tradisional Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, naik 10% hingga 20% karena adanya penerapan pembatasan penjualan solar dan kondisi cuaca buruk di laut.

Advertisement

Pedagang ikan, Sugandi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pengendalia

n penjualan solar bersubsidi dan pengaruh kondisi cuaca buruk di perairan Laut Jawa berdampak terhadap kenaikan harga ikan.

“Hampir semua harga ikan laut naik 10 persen hingga 20 persen karena pasokan komoditas ikan menurun,” katanya.

Advertisement

Harga ikan kakap semula hanya Rp30.000 perkilogram kini naik menjadi Rp35.000/ kg, cumi-cumi sebelumnya Rp30.000/ kg naik Rp33.000/ kg, ikan tracas dan ikan tongkol semula Rp20.000/ kg naik Rp24.000/ kg, dan harga ikan kembung Rp20.000/ kg naik menjadi Rp23.000/ kg.

Menurut dia, sebelum Lebaran, harga ikan kakap yang semula hanya Rp30.000/ kg juga naik menjadi Rp35.000/ kg karena pasokan ikan menurun.

“Naiknya harga ikan berpengaruh terhadap penjualan ikan. Banyak pembeli yang protes dan menawar serendah-rendahnya karena mereka membanding harga pada bulan sebelumnya,” katanya.

Advertisement

Penjual ikan, Yatin mengaku prihatin dengan kenaikan harga komoditas ikan karena hal itu berimbas terhadap hasil pendapatannya.

“Karena harga ikan naik maka daya beli masyarakat terhadap pembelian komoditas ikan menurun drastis. Hal itu tentunya akan merugikan para pedagang,” katanya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pekalongan, Wilanto mengatakan kondisi cuaca buruk di laut mengakibatkan para nelayan tidak melaut sehingga berpengaruh terhadap aktivitas lelang ikan di tempat pelelangan ikan (TPI).

“Sudah sepekan terakhir ini para nelayan tak melaut. Para nelayan akan berangkat melaut dengan memperhatikan perkembangan setelah cuaca bersahabat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif