Jateng
Senin, 27 Februari 2017 - 07:50 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Daging Ayam Naik di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harga kebutuhan pokok, daging ayam, di Pasar Peterongan Kota Semarang mengalami peningkatan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Harga daging ayam di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kenaikan Rp5.000/kg-20.000/kg. Peningkatan harga kebutuhan pokok masyarakat itu terjadi sejak sepekan terakhir.

Advertisement

“Kenaikan harga daging ayam sepekan terakhir disebabkan kekurangan pasokan akibat kurang kuli pengantar dan terbatas alat transportasi dari pemasok,” ungkap Tikem, pedagang Pasar Peterongan, Semarang, Minggu (26/2/2017).

Tikem dalam seharinya bisa mengambil 50-60 ekor ayam dari Kinibalu atau Pasar Kobong menyebutkan, harga ayam ras saat ini naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp35.000/kg. Sedangkan untuk ayam merah saat ini harganya sekitar Rp65.000/ekor-70.000/ekor dari sebelumnya Rp50.000/ekor-55.000/ekor. Harga ayam pejantan juga mengalami kenaikan dari Rp28.000/kg menjadi Rp32.000/kg.

“Berbeda dengan ayam jawa, harganya sampai sekarang masih stabil, untuk ukuran kecil Rp100.000/ekor-Rp125.000/ekor, sedangan yang besar Rp150.000/ekor-Rp200.000/ekor,” sambungnya.

Advertisement

Tikem mengatakan tidak stabil harga daging ayam sejauh ini tidak mempengaruhi jumlah pembeli. “Mungkin pembeli sudah tahu kalau saat ini harga daging ayam sedang tinggi,” katanya pula.

Pedagang lain Kus mengatakan harga daging ayam hampir satu minggu ini naik antara Rp2.000/kg-10.000/kg. Dia menjelaskan harga ayam jantan naik menjadi Rp31.000/kg dari sebelumnya Rp28.000/kg, ayam potong naik menjadi Rp28.000/kg dari Rp26.000/kg, dan ayam merah menjadi Rp60.000/ekor dari sebelumnya Rp50.000/ekor.

“Ayam jawa harganya sedang stabil, ukuran sedang Rp60.000 per ekor, sedangkan ukuran besar Rp80.000/ekor-Rp90.000/ekor,” kata Kus.

Advertisement

Dia mengatakan akibat kenaikan harga daging ayam tersebut membuatnya mengurangi jumlah ayam yang dijual. Menurut dia, jika sebelumnya satu hari bisa menjual hingga 50 ekor saat ini hanya 30 ekor. “Memang sengaja saya kurangi jumlah pengambilan dari peternak karena khawatir kalau ambil terlalu banyak tidak habis dalam sehari,” katanya lagi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif