SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji kemasan tabung kapasitas 3 kg (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok berupa elpiji subsidi 3 kg yang fluktuatif coba dikendalikan Pertamina MOR IV JBT melalui SPBU.

Semarangpos.com, SEMARANG – Harga elpiji 3 kg yang fluktuatif membuat Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) geram. Padahal, elpiji bersubsidi itu seharusnya dijual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah atau harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp15.500 per tabung.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Demi menjaga stabilitas harga itu, Pertamina pun mengerahkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk menjual elpiji 3 kg sesuai dengan HET.

“Ada 830 SPBU di Jateng [Jawa Tengah] dan Daerah Istimewa Yogyakarta [DIY] telah kami siapkan untuk menjual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah,” ujar General Manager Pertamina MOR IV, Yanuar Budi Hartanto, dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Minggu (10/12/2017).

SPBU 44.502.10 di Jl. Fatmawati, Semarang, merupakan salah satu SPBU menjual elpiji 3 kg sesuai HET. SPBU ini bahkan telah didatangi secara langsung oleh tim manajemen Pertamina pada Minggu kemarin.

Sementara itu, Manajer Unit Komunikasi dan CSR Pertamina MOR IV JBT, Andar Titi Lestari, berharap masyarakat tidak mampu bisa langsung membeli kebutuhan pokok berupa elpiji 3 kg ke SPBU-SPBU yang telah ditentukan.

“Untuk ketahanan pasokan elpiji kami menunjuk SPBU sebagai etalase dan stabilisator harga elpiji 3 kg dan 12 kg karena lokasinya yang relatif mudah di akese oleh warga. Langkah ini juga sebagai upaya kami mengantisipasi kelangkaan elpiji,” ujar Andar.

Sebelumnya, Pertamina MOR IV JBT juga telah melakukan upaya mengantisipasi kelangkaan kebutuhan pokok berupa elpiji melalui operasi pasar secara serentak di 50 lokasi yang tersebar di 13 kota di Jateng dan DIY.

Dalam kegiatan itu, Pertamina menyediakan elpiji 3 kg sekitar 13.054 tabung. Selain melakukan kegiatan pasar itu, Pertamina juga menambah pasokan hingga 129.000 tabung di beberapa pangkalan di wilayah Jateng dan DIY.

“Kami mengimbau masyarakat tetap mengawasi penggunaan elpiji 3 kg sesuai peruntukkannya untuk rakyat miskin dan para pelaku usaha mikro. Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan hingga pangkalan sesuai Permen ESDM No. 26 Tahun 2009,” imbuh Andar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya