Jateng
Kamis, 2 Juni 2016 - 08:50 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Pedagang Daging Sapi Salatiga Siap Ikuti Instruksi Jokowi, Tapi...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lapak daging sapi di Blok Daging Pasar Raya Salatiga sepi pembeli, Rabu (1/6/2016). Harga daging sapi di Salatiga saat ini cenderung stabil di kisaran Rp100.000/kg -Rp110.000/kg. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Harga kebutuhan pokok Salatiga, khususnya harga daging sapi, masih tinggi, berkisar Rp100.000/kg-Rp110.000/kg.

Semarangpos.com, SALATIGA – Para pedagang daging sapi di Kota Salatiga mengaku siap mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kebijakan yang akan menetapkan harga daging sapi sebagai kebutuhan pokok masyararakat pada bulan Ramadan 2016 mendatang. Mereka bersepakat seandainya harga daging sapi ditekan hingga Rp80.000/kg.

Advertisement

Meski demikian, mereka meminta pemerintah bisa menyediakan pasokan harga daging sapi yang jauh lebih murah daripada saat ini. “Sekarang saja ambil daging sapi dari pemasok Rp95.000/kg. Masak, harus dijual Rp80.000/kg. Ya kalau begitu kami yang rugi. Kalau kami dari pedagang enggak masalah mau jual berapa, asal dari pemasok harga juga disesuaikan,” ujar salah satu pedagang sapi, Sulami, 52, warga Tengaran, saat dijumpai Semarangpos.com, di lapaknya di Blok Daging Pasar Raya Salatiga, Rabu (1/6/2016) siang.

Menurut Sulami, saat ini, harga daging sapi kebutuhan pokok warga Salatiga cenderung stabil. Harga daging sapi berkisar antara Rp100.000/kg-Rp110.000/kg.

Meski demikian, harga daging sapi yang cenderung stabil itu belum mampu menarik minat para pembeli. Para pembeli cenderung enggan membeli daging sapi karena harganya yang masih terbilang tinggi di atas angka Rp100.000/kg itu.

Advertisement

“Jangankan yang pembeli untuk dikonsumsi pribadi, yang langganan untuk dibuat bakso juga mulai mengurangi permintaanya terhadap daging sapi. Mereka cenderung memilih daging ayam yang harganya jauh lebih murah,” imbuh Sulami.

Ungkapan Sulami itu diamini oleh salah satu pembeli, Mustikowati, 44, warga Bringin, Kabupaten Semarang. Mustikowati mengaku mulai jarang membeli daging sapi dan cenderung memilih daging ayam untuk konsumsi pribadi maupun membuat acara hajatan.

“Kalau menjelang bulan puasa memang kebutuhan naik karena banyak yang membuat acara nyadran. Kalau dulu-dulu sih masih bisa beli daging sapi untuk acara pesta, tapi sekarang harganya mahal. Jadi, kami pilih ganti pakai daging ayam saja,” imbuh Mustikowati terkait harga kebutuhan pokok itu.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif