SOLOPOS.COM - Petani bunga mawar di Desa Gintungan saat menjual bunga di Sub Terminal Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (19/4/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Mendekati Idulfitri atau Lebaran, petani bunga mawar di Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang panen rezeki.

Permintaan bunga mawar untuk kebutuhan berziarah di makam mengalami peningkatan drastis. Jika di hari biasa panen dua hari sekali, ketika menjelang Lebaran panen setiap hari.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Hal itu diungkapkan salah seorang petani bunga mawar di Desa Gintungan, Rohmad. Menyambut Lebaran, dirinya telah mempersiapkan perawatan bunga mawar sejak satu setengah bulan yang lalu.

“Ini satu setengah bulan yang lalu batangnya saya potong. Jadi pas waktu mendekati Lebaran seperti ini pas waktunya berbunga dan panen,” terang Rohmad kepada Solopos.com, Rabu (19/4/2023).

Diakuinya, meskipun permintaan pasar sangat banyak, stok bunga mawar di Bandungan masih melimpah.

“Ya tetap masih banyak walaupun permintaan juga banyak,” jelasnya.

Sekali panen, di lahan sekitar 800 meter persegi milik Rohmad, bisa menghasilkan empat sampai enam tenggok atau keranjang bunga mawar. Satu keranjang dapat menampung bunga mawar sebanyak 1-3 kilogram.

“Ini sekali panen bisa lima tenggok, tapi ya tidak pasti,” bebernya.

Mendekati Lebaran ini, Rohmad mengatakan, harga bunga mawar, baik putih atau merah naik drastis. Jika hari biasa harganya mulai dari Rp15.000-Rp40.000 per tenggok, saat ini sudah naik menjadi Rp150.000 per tenggok.

“Harga sekarang Rp150.000. Besok Kamis, Jumat dan seterusnya bisa naik menjadi Rp350.000. Ruwah kemarin sampai Rp400.000 per tenggok,” terang Rohmad.

Momen mendekati Lebaran ini, Rohmad bisa mendapatkan hasil dari panen bunga mawar di kebun miliknya sebesar Rp1,5 juta dalam sehari.

Sementara itu, salah seorang pembeli bunga mawar, Supiah, mengaku tetap membeli bunga tabur meskipun harga melambung tinggi. Dirinya biasa membeli di Sub Terminal Bandungan untuk dijual kembali.

“Saya beli untuk dijual kembali. Kalau di sini kan langsung dari petani. Kalau harganya mahal ya memang momennya untuk petani bunga mawar ini,” terang wanita asal Ambarawa ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya