SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (JIBI/Solopos/Dok)

Para pedagang sapi Banyumas mengaku rugi lantaran tingginya harga pakan ternak.

Semarangpos.com, PURWOKERTO-Banyak pedagang atau bakul sapi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat ini gulung tikar akibat kelangkaan dan tingginya harga ternak tersebut.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Biasanya ada 25 pedagang sapi yang rutin berjualan setiap harinya namun sekarang hanya ada 10 pedagang saja. Sebagian besar pedagang gulung tikar akibat tidak adanya stok sapi,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Banyumas Endar Susanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (5/2/2016).

Menurut dia, stok sapi di wilayah Banyumas sudah tidak ada sehingga pedagang harus mencari ke luar daerah seperti Wonosobo dan Temanggung.

Akan tetapi, kata dia, stok sapi di daerah-daerah tersebut juga sudah tidak ada sehingga pedagang sapi Banyumas semakin kesulitan memperoleh pasokan ternak itu sehingga mereka gulung tikar.

“Kalaupun ada stok sapi hidup, harganya juga melonjak drastis. Semula, harga sapi hidup berkisar Rp36.000-Rp37.000 per kilogram, kini mencapai kisaran Rp45.000-Rp48.000 per kilogram,” katanya.

Ia mengatakan kondisi tersebut berdampak pada kenaikan harga daging sapi di tingkat pengecer yang mencapai kisaran Rp115.000-Rp130.000 per kilogram tergantung pada kualitas daging.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Banyumas Widarso mengakui jika stok sapi di Banyumas tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kebutuhan daging sapi di Banyumas tidak dapat dicukupi dengan stok yang ada di Banyumas sehingga harus mendatangkan dari luar daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya