Jateng
Kamis, 3 Oktober 2019 - 01:50 WIB

Harga Pangan Bikin Jateng Deflasi 0,24%

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono. (Antara-I.C. Senjaya)

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat pada bulan September 2019 di Jateng terjadi deflasi sebesar 0,24% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 135,81.

Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono, mengatakan deflasi yang terjadi di Jawa Tengah disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,93%.  “Penyebab utama deflasi di Jawa Tengah September 2019 adalah turunnya harga cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit,” kata Sentot, Selasa (1/10/2019).

Advertisement

Turunnya harga cabai merah memberikan kontribusi terhadap deflasi paling besar, yakni -0,11%, kemudian bawang merah -0,10%, daging ayam ras -0,04%, telur ayam ras -0,04%, dan cabai rawit -0,03%. Dikatakan, untuk lima kelompok pengeluaran Iainnya yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,68% diikuti kelompok sandang sebesar 0,53%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,17%.

Kemudian kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12%, kelompok kesehatan sebesar 0,10% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07%.  “Penahan laju deflasi adalah naiknya biaya akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, beras, mie dan jeruk,” ujar Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono.

Ditambahkan Sentot Bangun Widoyono, defIasi terjadi di enam kota SBH di Jawa Tengah. Kota Purwokerto mengalami deflasi tertinggi yaitu sebesar 0,50% dengan IHK sebesar 134,11 diikuti deflasi di Kota Cilacap sebesar 0,46% dengan IHK sebesar 139,93. Kemudian disusul Kota Tegal sebesar 0,34 persen dengan IHK sebesar 133,77, Kota Solo sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 131,83, Kota Semarang sebesar 0,18% dengan IHK sebesar 135,78. “Deflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,16% dengan IHK sebesar 144,33,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif