SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (ghanahealthnest.com)

Hari AIDS diperingati setiap 1 Desember.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai tidak serius dalam menangani dan mengurangi jumlah kasus penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrom) yang terjadi di provinsi setempat pada beberapa tahun terakhir.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Dilihat dari jumlah kasus HIV/AIDS, peran Pemprov Jateng masih belum maksimal untuk penanganan kasus HIV/AIDS di Jateng,” kata anggota Komisi E DPRD Jateng Nur Khasanah di Semarang, Kamis (3/12/2015).

Ia mengungkapkan berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jateng, hingga Oktober 2015 tercatat 12.814 kasus HIV/AIDS.

Menurut dia, jumlah kasus HIV/AIDS tersebut tergolong sangat tinggi karena hampir setiap tahun selalu ditemukan penderita baru.

“Persoalannya kan sudah jelas, penyakit itu tertular lewat apa, seharusnya Pemprov Jateng sudah harus melakukan antisipasi secara maksimal,” ujarnya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu mengakui bahwa Jateng menjadi daerah yang rawan penyebaran penyakit HIV/AIDS berdasarkan letak geografis.

“Jateng merupakan lokasi transit, baik dari Provinsi Jawa Barat maupun Jawa Timur,” katanya.

Seharusnya, kata dia, Pemprov Jateng melalui Dinas Kesehatan lebih aktif melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke berbagai lapisan masyarakat mengenai bahaya penyakit HIV/AIDS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya