Jateng
Minggu, 11 Desember 2022 - 13:03 WIB

Hari Anak Sedunia: Ganjar Suarakan Aksi Ayo Jogo Konco, Cegah Tawuran Pelajar

Bc  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat memberikan sambutan pada acara memperingati Hari Anak Sedunia dengan tema Rembug Konco, Kids Take Over (KTO) yang diselenggarakan secara hybrid, Sabtu (10/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyuarakan aksi Ayo Jogo Konco untuk mencegah aksi tawuran pelajar.

Gubernur Jateng menyerukan hal itu menyusul aksi tawuran pelajar yang terjadi beberapa waktu terakhir. Ganjar menyampaikan hal itu dalam peringatan Hari Anak Sedunia yang diadakan secara hybrid, Sabtu (10/12/2022).

Advertisement

Acara tersebut diselenggarakan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jateng bekerja sama dengan UNICEF Indonesia.

“Ada siswa sekolah lari menyerang ke sekolah lain menggunakan senjata tajam. Apa yang jadi persoalan? Gengsi. Sedikit disenggol, tersinggung,” kata Ganjar dalam sambutannya.

Advertisement

“Ada siswa sekolah lari menyerang ke sekolah lain menggunakan senjata tajam. Apa yang jadi persoalan? Gengsi. Sedikit disenggol, tersinggung,” kata Ganjar dalam sambutannya.

Ganjar menyatakan pihaknya tidak akan mengambil tindakan permisif tentang persoalan itu. Dia akan mengizinkan jika berkelahi di ring tinju atau menjadi atlet tinju atau kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan, Ganjar akan menyediakan tempat.

Baca Juga : Forum Anak ASEAN Serukan Ketahanan Digital Anak Lewat Suara Anak ASEAN

Advertisement

Polisi sedang menyelidikan peristiwa tawuran tersebut. Informasi yang beredar aksi itu melibatkan alumni. Maka, kata Ganjar, alumni juga harus diajak berkomunikasi.

Laporan Lewat Aplikasi

“Sekolah yang barang kali ada cerita seperti itu. Ajak dong reuni. Mereka [alumni] dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Ganjar juga memberikan dukungan kepada para aktivis anak untuk bersama menyuarakan aksi Ayo Jogo Konco.

Advertisement

Baca Juga : Diperingati Hari Ini, Berikut Sederet Ucapan Hari Anak Sedunia 2022

“Kami tidak ingin di setiap sekolah, setiap daerah, ada polisi anak-anak dan mengawasi perilaku anak-anak, tidak. Tapi, setiap diri anak-anak bisa menjadi polisi, untuk menjadi pelopor, memberikan contoh, memberikan literasi sekaligus bisa menjadi pelapor, tidak takut,” jelasnya.

Ganjar menaruh harapan pihak terkait dapat menindaklanjuti laporan anak terkait aksi tersebut. Namun, dia memperingatkan agar laporan tidak boleh fitnah. Dia juga mengusulkan agar masyarakat bisa melapor menggunakan aplikasi atau telepon langsung. Ia juga menjamin petugas tidak boleh membuka rahasia laporan itu.

Advertisement

“Kalau ini bisa diberikan maka banyak hal bisa diselesaikan. Awalnya mereka takut karena mungkin pelakunya, maaf, di sekolah, gurunya sendiri. Bukan sekadar teman. Gurunya sendiri. Kalau sudah tahu persoalan ini yuk wujudkan [menangani]. Kalau perlu nanti kami ukur. Kami buat indikator-indikator bahwa sesuatu sedang tidak berjalan dengan baik,” terangnya.

Peringatan Hari Anak Sedunia

Pada kesempatan itu Ganjar mengapresiasi tema peringatan Hari Anak Sedunia kali ini yakni Rembug Konco, Kids Take Over (KTO). Menurut orang nomor satu di Jateng ini KTO menjadi proses pembelajaran bagi anak.

Baca Juga : Terekam CCTV, Siswa SMK di Semarang Serang Sekolah Lain dengan Sajam

“Proses pembelajaran ini penting sehingga tahu mana yang benar, mana yang salah, mana yang kurang. Sehingga perbaikan bisa dilakukan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jateng, Retno Sudewi, menjelaskan makna tema acara tersebut Rembug Konco, Kids Take Over, yakni mengambil alih peran orang dewasa atau tokoh kunci berpengaruh.

“Dalam rangka Suarakan Aksimu, Ayo Jogo Konco. Kemudian, tema yang dipilih KTO [karena] mengambil kegiatan untuk pencegahan kekerasan seksual terhadap anak, peningkatan literasi anak untuk mencegah kekerasan berbasis online,” kata Retno.

Acara tersebut juga diikuti Sekda Jateng Sumarno, bupati/wakil bupati dan asisten setda pemkab/pemkot di Jateng, Forum Anak Jateng, forum genre, pramuka, komunitas anak difabel, dan sejumlah anak yang hadir secara virtual.

Baca Juga : Kronologi Tawur Sarung 11 Remaja di Semarang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif