SOLOPOS.COM - Wakil Rektor I Undip, Prof. M. Zainuri. (Twitter.com-@Heruhorn)

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2017 batal diperingati di FISIP Undip menyusul ditiupkannya desas-desus kecurigaan anti Pancasila di kampus terkemuka Kota Semarang itu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Desas-desus yang ditiupkan kalangan politikus bahwa Universitas Diponegoro (Undip) telah disusupi penganut paham anti Pancasila membuat otoritas kampus perguruan tinggi ternama di Kota Semarang itu meminta maaf. Tak cukup dengan meminta maaf, rektorat Undip juga membatalkan rencana peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2017 yang akan dilaksanakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Pemohonan maaf otoritas kampus Undip Semarang terkait ditemukannya poster dan spanduk bertuliskan “Garuda Ku Kafir” dan “Bhinneka Tinggal Duka” di kampus FISIP itu disampaikan Wakil Rektor I Undip Prof. Muhammad Zainuri. Permintaan maaf itu merupakan reaksi Undip atas tudingan sejumlah politikus Kota Semarang melalui media massa yang berasumsi bahwa poster publikasi kegiatan itu bernada provokatif dan melecehkan lambang negara.

“Atas nama Undip, kami minta maaf. Undip berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, serta menghormati pluralitas dan kebinekaan,” kata Zainuri dalam jumpa pers yang digelar di kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, Jumat (19/5/2017).

Kampus Undip sebelumnya dihebohkan dengan sejumlah poster bergambar siluet Garuda Pancasila berwarna merah yang di tengahnya bertuliskan “Garuda Ku Kafir”. Di bagian bawah poster tersebut tertulis pula “Depan Gedung A FISIP Undip 20 Mei 2017 Pukul 15.30 WIB” sebagai petunjuk bahwa poster itu adalah undangan kegiatan. Poster itu ditempel di sejumlah titik di seputaran kampus FISIP Undip Semarang.

Selain poster “Garuda Ku Kafir”, terentang pula di dekat kantin kampus setempat spanduk bertuliskan “Bhinneka Tinggal Duka”. Berdasarkan penelusuran Semarangpos.com, frasa “Bhinneka Tinggal Duka” belakangan hari ini populer di kalangan muda kreatif yang mengampanyekan perlunya persatuan di tengah keberagaman Indonesia.

Diklaim Zainuri, para pelaku penempelan poster itu sudah diketahui. Mereka adalah mahasiswa yang menyatakan siap bertanggung jawab atas tindakan yang telah mereka lakukan. Mahasiswa itu, diakuinya telah menghadap dekan FISIP dan rektor Undip untuk meminta maaf atas tindakan yang mereka lakukan.

Kendati poster kegiatan telah disebar sebagai publikasi rencana pelaksanaan kegiatan, Zainuri menyatakan agenda kegiatan di depan Gedung A FISIP Undip, Sabtu (20/5/2017) itu, masih berupa wacana. “Mengenai kegiatan ini, hanya dirapatkan beberapa pengurus BEM. Ada lima orang, tetapi tidak dilaporkan ke BEM. Namun, salah satunya secara pribadi memasang poster dan spanduk tanpa izin dan koordinasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan kegiatan yang rencananya digelar mahasiswa itu tidak bermuatan niat melecehkan simbol negara dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengenai pemasangan poster bertuliskan “Garuda Ku Kafir”, berdasarkan pengakuan pemasangnya dimaksudkan untuk menarik perhatian dengan membuat penasaran pembacanya. Tujuannya semata-mata agar banyak civitas academica datang menghadiri kegiatan mereka.

Pembuat poster publikasi kegiatan itu, masih menurut Zainuri, tidak menyadari konsep posternya bakal dipersoalkan. “Ini hanya untuk memancing perhatian dengan poster dan gambar-gambar provokatif. Tetapi, tidak ada satu pun makna dan niat untuk melecehkan simbol negara. Katanya, acara ini untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional,” papar wakil rektor yang bertanggung jawab atas bidang akademik dan kemahasiswaan itu.

Zainuri sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, selanjutnya kembali menyayangkan dan merasa prihatin terhadap apa yang dilakukan mahasiswa bersangkutan karena poster itu menimbulkan penafsiran bermacam-macam, termasuk penafsiran pelecehan terhadap lambang negara. Karena persepsi berbeda-beda di antara pembaca poster publikasi kegiatan itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2017 di kampus FISIP Undip Semarang tersebut ia pastikan batal digelar.

KLIK DI SINI untuk Tuduhan Ketua DPRD Kota Semarang
KLIK DI SINI untuk Tuduhan Wali Kota Semarang

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya