SOLOPOS.COM - Sekda Jateng Sri Puryono (paling kanan) memberikan pertanyaan mengenai manfaat memiliki dua anak cukup pada acara senam dan jalan sehat Hari Kontrasepsi se-Dunia Tingkat Provinsi Jateng 2017 di halaman Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (22/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nur Istibsaroh)

Hari Kontrasepsi se-Dunia diperingati di halaman Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Hari Kontrasepsi se-Dunia diperingati di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (22/10/2017). Suami istri pasangan usia subur diberi hadiah sepeda, setelah berhasil menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi dan tujuan program dua anak cukup sesuai pertanyaan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jateng, Sri Puryono.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Saya ingin ada pasangan usia subur ke sini [ke atas panggung]. Jika bisa menjawab pertanyaannya, nanti hadiahnya sepeda,” kata Sri Puryono di sela-sela memberikan sambutan acara senam dan jalan sehat Hari Kontrasepsi se-Dunia tingkat Provinsi Jawa Tengah itu.

Tidak lama kemudian, sepasang suami istri bergegas naik panggung dan oleh Sekda Sri Puryono diminta menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi dan manfaat program dua anak cukup yang kemudian dijawab dengan benar oleh keduanya.

Sekda Sri Puryono menegaskan bahwa dengan ber-KB dan memiliki dua anak, maka akan memberikan manfaat yang besar tidak hanya diri sendiri, tetapi akan lebih meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta menekan jumlah penduduk. “Dengan menggunakan alat kontrasepsi, bisa mengatur kelahiran dan jumlah anak yang diinginkan. Pemprov Jateng bekerja sama dengan BKKBN. BKKBN yang punya alatnya,” katanya.

Sekda Sri Puryono yang kemudian membuka dan mengikuti jalan sehat tersebut menambahkan bahwa sosialisasi mengenai kontrasepsi sudah tersosialisasi dengan baik di masyarakat dan diharapkan juga dapat dipraktikkan dengan baik pula.

Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah Wagino menambahkan bahwa sebanyak 70 persen masyarakat di Jateng memilih alat kontrasepsi suntik dan pil serta mulai ada peningkatan permintaan untuk medis operasi wanita (MOW) dan medis operasi pria (MOP)

“Di Jateng dukungan pemerintah daerah terhadap penggunaan alat kontrasepsi cukup tinggi, bahkan ada daerah seperti di Sukoharjo yang memberikan uang Rp2 juta kepada masyarakat yang bersedia MOP dan MOW. Di Banyumas, bahkan bupatinya juga ikut MOP untuk memberikan contoh langsung kepada warganya,” katanya.

Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) atau yang dulu dikenal sebagai program KB, telah signifikan menurunkan angka kelahiran rata-rata 5,6 anak per wanita usia subur pada akhir tahun 1960-an menjadi 2,6 di tahun 2012.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya