SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)
Hari Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 diprediksi akan terjadi lonjakan arus kendaraan yang membuat kebutuhan BBM meningkat hingga membuat Pertamina Jateng menyiapkan dua SPBU kantong.
Semarangpos.com, SEMARANG – Kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) diprediksi akan mengalami peningkatan saat libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 nanti. Kondisi ini pun membuat Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng akan menyediakan ‘stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kantong’ di beberapa lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan cukup signifikan saat libur nanti.
SPBU kantong itu berupa truk-truk tangki BBM yang akan bertugas memasok BBM ke SPBU jika pasokan dari Terminal atau Depo BBM terhambat akibat kemacetan saat puncak arus liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
General Manager Pertamina MOR IV Jateng, Kusnendar, mengatakan ada dua SPBU kantong ini disediakan guna mengantisipasi jika terjadi kemacetan. Tak hanya ditempatkan di dekat SPBU umum, SPBU kantong ini juga akan ditempatkan di lokasi yang jauh dari SPBU.
Kusnendar menyebutkan SPBU kantong rencana ditempatkan di lokasi yang strategis, seperti di SPBU Muri di Tegal dan di rest area KM 252, sebelum pintu keluar tol Brebes atau yang akrab disebut Brebes exit (Brexit). Selain itu, pantauan lebih ekstra akan dilakukan di seputar Brebes, Tegal, dan Pejagan ke selatan.
“Kami untuk SPBU terutama yang di seputar Brebes, Tegal, ke arah Pejagan ke selatan, itu kita pantau full. Untuk menjelang Natal, kami akan coba satu dua untuk kantong (kalau-kalau) terjadi traffic jam,” tutur Kusnendar seperti dikutip situs resmi Pemprov Jateng, Rabu (14/12/2016).
Sementara itu untuk mengantisipasi pelonjakan kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) saat libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Pertamina MOR IV Jateng siap menambah stok. Pertamina memprediksi akan ada kenaikan permintaan sekitar 8% kurang lebih satu pekan sebelum libur Natal 2015. Prediksi itu didasarkan pada data yang dimiliki Pertamina.
“Biasanya ada sedikit kenaikan, kurang lebih sepekan sebelum puncak hari libur, sekitar delapan persen dari data yang ada di kami. Nanti kami siapkan. Kami ikuti saja polanya. Biasanya tidak banyak berubah. Kalaupun ada satu dua orang mengeluh, biasanya juga special case saja. Kami tetap pantau,” terang Kusnendar.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya