SOLOPOS.COM - Ida Fauziyah (kanan). (Instagram-@idafauziyah_)
Hari Perempuan Internasional diperingati Ida Fauziyah dengan menggaungkan tuntutannya terhadap kesetaraan gender.
Semarangpos.com, SOLO – Pada 1975 silam, PBB menetapkan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional. Hingga kini, hari tersebut selalu diperingati berbagai pihak di belahan dunia, termasuk salah satu calon wakil gubernur Jawa Tengah (cagub Jateng) di pilkada serentak 2018, Ida Fauziyah.
Di Hari Perempuan Internasional, cawagub yang mendampingi calon gubernur (cagub) Sudirman Said pada pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu menuntut keadilan dan kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. Menurutnya, peradaban yang telah mendiskriminasi perempuan harus dibayar tuntas.
Hal itu disampaikan Ida Fauziyah melalui akun Twitternya, @idafauziyah, tepat pada Hari Perempuan Internasional 2018, Kamis (8/3/2018). “Utang peradaban yang mendiskriminasi perempuan harus dibayar denga kemauan keras membangun keadilan dan kesetaraan gender,” tulis politikus PKB tersebut.
Dalam pernyataannya itu, perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), 48 tahun silam tersebut tak lupa melontarkan ucapan selamat Hari Perempuan Internasional. “Selamat Hari Perempuan Internasioanal,” ungkap Ida Fauziyah.
[Baca juga Ida Fauziyah Ajak Istri Ganjar dan Istri Yasin Dukung Perempuan]
Bukan hanya di Hari Perempuan Internasional, Ida Fauziyah memang beberapa kali mengungkapkan akan membawa kaum perempuan Jateng lebih maju jika dirinya bersama Sudirman Said terpilih di Pilgub Jateng 2018. Bahkan, Ida Fauziyah pernah mengungkapkan ingin mengajak seluruh perempuan di Jateng untuk memilih dirinya sebagai wagub Jateng melalui pilkada serentak 2018, termasuk istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, dan istri Taj Yasin, Nawal Nurul Arafah.
[Baca juga Sudirman Said Sanjung Pedagang Pasar di Banyumanik Semarang]
Bukan hanya Ida Fauziyah, cagub yang ia dampingi di pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said, juga berniat untuk memajukan perempuan di Jateng. Pria yang akrab disapa Pak Dirman itu ingin menempatkan perempuan sebagai tulang punggung gerakan pembangunan di Jateng.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya