Jateng
Rabu, 20 April 2022 - 13:00 WIB

Hartono Bersaudara, 2 Konglomerat Dunia Asal Kudus

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Michael Hartono dan Budi Hartono, Dua Konglomerat Indonesia asal Kudus (Instagram/@wartaeknomi)

Solopos.com, KUDUS — Michael Hartono dan Budi Hartono, dua bersaudara asal Kudus, Jawa Tengah, ini masuk jajaran konglomerat dunia. Mereka adalah orang di balik kejayaan Djarum Group, perusahaan induk yang membawahi berbagai unit bisnis perdagangan dan jasa, mulai dari rokok, perbankan, elektronik, hingga media elektronik ini.

Dua bersaudara ini dinobatkan sebagai konglomerat Indonesia yang berasal dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dikutip dari ensiklopedia digital, Rabu (20/4/2022) Michael Hartono dan Budi Hartono adalah pewaris dari Oei Wie Gwan, pendiri Pabrik Rokok (PR) Djarum. Michael Hartono lahir dengan nama Tionghoa Oei Hwie Siong dan nama lengkap Indonesia Michael Bambang Hartono, 2 Oktober 1939 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Advertisement

Sedangkan adiknya, lahir dengan nama Tionghoa Oei Hwie Tjong dan nama lengkap Indonesia Robert Budi Hartono pada 28 April 1941 di Semarang, Jawa Tengah. Mereka berdua menjadi pewaris perusahaan yang dirintis sang ayah pada 1963 setelah terjadi kebakaran di perusahaan ayahnya dan diikuti dengan meninggalnya sang pendiri perusahaan.

Pada 1972, di bawah kepemimpinan dua bersaudara ini, Djarum melakukan ekspor perdananya dengan memperkenalkan produk-produk baru. Hingga 2012, merek rokok ini menguasai pasar dengan presentase 19 persen.

Advertisement

Pada 1972, di bawah kepemimpinan dua bersaudara ini, Djarum melakukan ekspor perdananya dengan memperkenalkan produk-produk baru. Hingga 2012, merek rokok ini menguasai pasar dengan presentase 19 persen.

Baca juga: Sambut Mudik Lebaran 2022, Jateng Klaim Jalan Rusak Tersisa 5%

Ekspansi di Dunia Perbankan

Selain menjalankan usaha yang diwariskan dari ayahnya, dua konglomerat asal Kudus ini juga masuk dalam bisnis perbankan dengan membuka Bank Haga dan Hagakita. Dibawah FarIndo Investments yang terdaftar di Mauritius dan juga asosiasinya dengan Farallon Capital, mereka mengambil alih saham Bank Central Asia (BCA) di tahun 2002 sebesar 51,15 persen, mengalahkan penawar lainnya yang nilai tawarannya lebih rendah. Namun bank yang mereka dirikan, Haga dan Hagakita telah dijual kepada Raboobank.

Advertisement

Baca juga: Sejarah Djarum, Tambang Emas di Kudus Kota Kretek

Masuk Daftar Konglomerat Dunia

Hartono bersaudara melalui Djarum Group juga menguasai beberapa unit bisnis lainnya, seperti produk-produk elektronik yaitu Polytron. Konglomerat asal Kudus ini juga melebarkan sayap di bisnis bidang properti. Mereka tercatat memiliki beberapa gedung di Jakarta, seperti pusat pembelajanjaan besar, yaitu Grand Indonesia Mall dan juga perhotelan, yaitu Hotel Indonesia yang sudah sangat legendaris.

Di era digital ini, Hartono bersaudara juga berekspansi di platform e-commerce, yaitu Blibli.com dan komunitas daring terbesar di Indonesia, Kaskus.

Advertisement

Dengan aset-aset dan kepemilikan saham di sejumlah unit bisnis yang ada, dua bersaudara asal Kudus ini dinobatkan sebagai salah satu konglomerat terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Total kekayaan mereka mencapai Rp610,62 triliun (2019). Dengan jumlah harta tersebut mereka menduduki peringkat ke-56 daftar orang terkaya di dunia.

Sponsor Tetap Acara Olahraga

Pada 1983, terjadi perubahan struktur organisasi dari PR berubah mejnadi Persero Terbatas (PT) sehingga namanya menjadi PT. Djarum Kudus. Hingga saat ini, PT Djarum memiliki unit di beberapa kota di luar Kabupaten Kudus, di antaranya di Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Jepara dengan total jumlah karyawan ada sekitar 75.000.

Baca juga: Sambut Hari Kartini, Begini Kemeriahan di Alun-Alun Kabupaten Rembang

Advertisement

Djarum Group juga telah menjadi sponsor untuk beberapa event olahraga tingkat nasional dan internasional,muali dari bulu tangkis, sepak bola hingga balap. Salah satu event olahraga internasional akbar yang disponsori adalah Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Dihimpun dari berbagai sumber, Djarum Group melalui PB Djarum memberikan bonus senilai Rp1,2 miliar kepada enam atlet dan pelatih bulu tangkis yang berlaga di Asian Games dan berhasil meraih medali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif